Kisah Suparmi, Penjual Jamu Tradisional di Sragen Naik Haji

Joko Piroso
Suparmi (68) warga Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tidak pernah menyangka bisa berangkat Haji.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Beginilah keseharian Suparmi (68) warga Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tidak pernah menyangka bisa berangkat Haji. Pasalnya, ia hanya seorang penjual jamu tradisional.

Saat inewsSragen.id berkunjung ke rumah Suparmi, rumahnya sangat sederhana. Suparmi masih gesit mengupas dan memotong kunyit. Setelah itu, kunyit tersebut ia cuci, kemudian ia blender dengan ditambah sedikit air matang. Kunyit yang sudah halus, kemudian ia peras hingga menghasilkan jamu dengan warna khasnya kuning.

Air jamu itu lalu ia tuang ke botol jamu dan ditaruh ke keranjang bersama botol-botol yang lain. Botol jamu yang sudah terisi penuh itu, kemudian ia masukkan ke beronjong berwarna hijau yang telah terpasang di sepeda.

Suparmi mengatakan, ia sudah berjualan jamu sejak tahun 1975 atau sejak putri pertamanya baru lahir. jualan di pasar sudah sejak 40 tahun.

Pada awalnya, Suparmi berjalan kaki jualan jamu gendong keliling dari kampung ke kampong. Namun, awalnya itu pernah tidak laku sama sekali sudah berkeliling tapi nggak laku.

Terus ibu saya bilang, saya diminta sabar, memang awalnya mencari pelanggan itu susah. Meski berat, Suparmi tetap melanjutkan usahanya jualan jamu keliling.

Baru sekitar tahun 2005, Suparmi mempunyai sepeda onthel pemberian kakaknya. Menjajakan jamu, berkeliling kampung dengan mengendarai sepeda mini, jelasnya.

Saat itu, Suparmi hidup seorang diri, karena semua anak-anaknya sudah berkeluarga. Sehingga, penghasilan dari jualan jamu, bisa ia sisihkan untuk menabung.

Ibu empat orang anak ini, sembari menitihkan air mata, bersyukur karena menjadi salah satu orang yang diizinkan oleh allah swt untuk berangkat ke tanah suci mekkah, ungkapnya.

Senang sekali, masyaallah, atase saya seorang penjual jamu kok kepanggil, alhamdulillah bersyukur kepada allah swt.

Ia selama 13 tahun sudah mulai menabung agar bisa membayar dana haji. Setiap hari, Suparmi menyisikan Rp30 ribu untuk tabungan Haji, sejak tahun 2010.

Suparmi dijadwalkan berangkat ke tanah suci untuk kloter 62  yang rencana berangkat ke Embarkasi Solo pada Minggu 11 juni 2023 pagi. Persiapan untuk berangkat ke tanah suci sudah ia siapkan dengan baik oleh Suparmi, pungkanya.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network