Aksi Unjuk Rasa Jalan Rusak Puluhan Petani di Sragen Sejak Jaman Orde Baru Tidak Pernah Diperbaiki

Joko Piroso
Aksi unjuk rasa puluhan petani di jalan pertanian Kebonromo - Gabus, Ngrampal, Sragen.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id – Bentuk aksi protes puluhan petani di Kabupaten Sragen, melakukan unjuk rasa menuntut perbaikan akses jalan pertanian di Dukuh Baok Kebonromo, Ngampral, Sragen, Senin 12 Juni 2023 siang.

Koordinator aksi Heru aksi petani mengatakan, selama 69 tahun, Pemkab Sragen tak pernah memperhatikan jalan kabupaten diwilayahnya. Bahkan jalan untuk para petani ini kondisinya nyaris hilang tergerus air.

Salah satu petani, Heru menyampaikan selama bertahun-tahun yang sudah mengusulkan kepada pemerintah Kabupaten Sragen, mengaku hanya diberikan janji-janji semata.

“Sejak jaman Orde Baru mas, jalan ini belum pernah tersentuh pembangunan. Petani sangat susah sekali saat musim panen. Kita disuruh bayar pajak ya gak pernah telat, tapi kenapa saat kita sampaikan aspirasi gak pernah digubris,” kata Heru.

Heru menambahkan, bersama puluhan petani mengancam apabila Pemkab Sragen tak menindaklanjuti aspirasinya. Ratusan petani yang di wilayah Desa Kebonromo dan Desa Gabus bakal duduki kantor Pemkab Sragen.

“Kita sudah tidak ada tawar menawar lagi, kalau tidak mau dibangun ya sudah! terjunkan eksafator saja dan jalan ini dijadikan sungai saja. Sekali lagi, kalau tidak ada pembangunan kita akan duduki kantor Pemda Sragen dengan pakaian yang kotor, biar tau susahnya jadi petani,” jelasnya.

Sementara, Tono selaku anggota DPRD Sragen yang sejak lama mendapat keluhan dari para petani sudah menyampaikan Pemkab Sragen.

“Berpuluh – puluh tahun, jalan pertanian itu memang belum pernah, bahkan sama sekali dibangun. Berkali – kali sudah saya sampaikan di Musrenbang kecamatan juga tidak ada kabar yang menggembirakan,” kata Tono.

Tono mewakili petani di daerah kebonromo yang juga anggota DPRD Sragen menyampaikan, jalan yang merupakan akses utama bagi warga di dua desa untuk mengangkut hasil pertanian tersebut. Berkali-kali disampaikan Tono dalam musrenbang sejak tahun 2020 sampai dengan penetapan tahun 2023.

“Pada tahun 2020-2021 kami maklumi karena banyak anggaran yang terkena refocusing,” tegas Tono.

Selain itu, jalan usaha tani yang memiliki panjang 1,9 kilo meter dan lebar 5 meter. Kini, lebarnya tinggal 1 meter akibat gerusan air sungai. Jalan tersebut juga menjadi tumpuan dari puluhan hektar sawah, pungkas Tono.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network