SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Ratusan warga tua -muda memperebutkan gunungan yang berisi berbagai jenis kerajinan rotan saat gelaran Kirab Grebeg Penjalin VI di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, pada Rabu (14/6/2023).
Sebanyak enam gunungan diarak berjalan kaki sepanjang sekira 1 kilometer dari tengah kampung pusat home industri kerajinan rotan Desa Trangsan menuju balai desa setempat dengan dikawal beberapa anggota ormas.
Setelah tiba di balai desa, begitu do'a selesai dibacakan oleh seorang tokoh agama, ratusan warga yang sudah tidak sabar ingin mengambil isi gunungan, langsung merangsek maju berebut.
Peringatan panitia dan petugas agar warga tidak berebut seolah hanya angin yang tak perlu dihiraukan. Bahkan ada warga yang tak puas hanya mengambil satu jenis kerajinan saja yang diikat di gunungan.
"Saya dapat pemukul kasur dan keranjang. Nanti bisa bermanfaat di rumah,” kata salah satu warga yang mengaku rela berdesakan hanya untuk ikut rebutan gunungan.
Ketua Panitia Slamet Salamun mengatakan, kegiatan Grebeg Penjalin yang rutin digelar tiap tahun dan kali ini yang keenam kalinya, selalu mendapat respon positif dan dukungan dari banyak pihak.
"Antara lain dari Disdikbud, Bapperida, Dispora, dan beberapa dinas lainnya. Kemudian juga ada Ormas, sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Gatak, serta dukungan dari para pelaku usaha yang ada di sekitar Desa Trangsan," paparnya.
Disebutkan, seluruh rangkaian acara Grebeg Penjalin VI pembiayaannya dibantu oleh Pemkab Sukoharjo melalui Disdikbud, Bupati Sukoharjo, Pemdes Desa Trangsan, serta para pelaku usaha di sekitar Desa Trangsan.
"Rangkaian acara ini berlangsung selama 8 hari, mulai 11-18 Juni 2023. Materinya antara lain Gowes sepeda santai yang sudah terlaksana dengan diikuti peserta sekira 2.000 peserta, FGD, Kirab Budaya dengan tema pewayangan diikuti masing-masing RT juga ada sekolah-sekolah," ungkapnya.
Ditambahkan Slamet, pada 18 Juni 2023 malam, yang merupakan penutup rangkaian kegiatan, akan ada pertunjukan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di halaman Balai Desa Trangsan.
Mewakili Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Asisten I Sekda Sukoharjo Agustinus Setiyono, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Grebeg Penjalin yang sudah berjalan tiap tahun hingga enam kali, meskipun sempat vakum 2 tahun karena pandemi.
"Grebeg Penjalin merupakan rangkaian kegiatan wujud syukur atas karunia Tuhan sehingga Desa Trangsan menjadi sentra industri mebel rotan. Ini juga wujud persatuan dan kesatuan para pedagang dan pengurus pengrajin rotan," kata Agustinus.
Oleh karenanya, Bupati melalui Agustinus meminta agar semua pihak mendukung kegiatan Grebeg Penjalin agar berjalan sukses. Selain sebagai sarana menampilkan dan memperkenalkan hasil kerajinan rotan, Grebeg Penjalin juga sebagai sarana memupuk rasa kebersamaan.
"Ini juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat Desa Trangsan sendiri dan sekitarnya. Untuk itu, kami berharap agar kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan, perlu dipertahankan agar terus berkembang sehingga membawa nama baik Desa Trangsan," pungkas Agustinus.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait