Dwi mengatakan, biaya selama perawatan sang bayi, ia dan warga bersedia patungan karena keluarga almarhum maupun suami hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
“Keluarga mereka belum kami dapatkan informasinya, bisa dikatakan tidak ada. Jadi kami berinisiatif patungan. Biayanya lumayan mahal, Rp1,7 juta per hari. Jadi untuk beberapa hari ke depan kami juga bingung. Ibu Kades katanya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujar Dwi.
Sementara, suami korban hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polresta Pati. Diketahui, antara korban dan suaminya terpaut usia sekitar 13 tahun. Selama suaminya bekerja sebagai makelar garam, korban mengurus ketiga anaknya seorang diri, pungkas Dwi.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait