Untuk mengatasi masalah RTLH, diperlukan dana sebesar Rp462 miliar. Jumlah dana ini didasarkan pada bantuan stimulan senilai Rp15 juta per unit RTLH di Gedung Sasana Budaya Sukowati Sragen, Rabu (26/7/2023), kata Yuni.
Karena keterbatasan anggaran, penanganan RTLH difokuskan pada warga yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem atau data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Jumlahnya sekitar 1.500 unit RTLH.
Yuni menyampaikan, untuk merehab RTLH menjadi layak huni, diperlukan gotong-royong antara warga yang bersangkutan dan pemerintah desa.
Menurut Yuni, beberapa warga menolak bantuan RTLH sebesar Rp15 juta karena mereka merasa bingung dalam menggunakan dana sebesar itu. Namun, bupati berharap agar warga yang mendapat bantuan RTLH dapat bersyukur dan bersedia berpartisipasi dalam program gotong-royong untuk membangun rumah mereka menjadi layak huni.
Beberapa kegiatan CSR dan penyaluran bantuan RTLH mungkin mengalami penundaan atau perubahan jadwal karena dampak pandemi Covid-19, pungkas Yuni.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait