Earl Drake pada “Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit” mengisahkan bagaimana Tribhuwana dari seorang gadis yang anggun, pandai membawa diri, ramah, dan tenang, menjadi penguasa Majapahit. Tingkah lakunya tak pernah gegabah dalam menampilkan perasaan suka cita maupun kekalutan yang tiba-tiba hadir dalam kehidupannya akibat kejadian di atas. Penahbisan dan penobatan Tribhuwana sebagai ratu, dan juga upacara perkawinannya, digelar sesuai dengan tampilan dan upacara tradisional yang megah, dengan sedikit penyesuaian protokoler, agar statusnya sebagai penguasa perempuan tetap terlihat.
Setahun kemudian, pernikahan adik Tribhuwana, Rajadewi Maharajasa pun digelar tanpa kesulitan berarti karena ia bukan kepala negara. Gayatri lega karena pihak kerajaan maupun khalayak pada umumnya menyambut hangat pengangkatan sang ratu muda.
Setelah beberapa dasawarsa hidup dengan konflik dan pemberontakan yang memakan banyak korban di kedua belah pihak, semua orang merasa lelah.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait