GROBOGAN, iNewsSragen.id - Seorang kakek ditemukan tewas dalam sumur setelah menghirup gas beracun saat sedang membersihkan sumurnya. proses evakuasi korban mengalami kendala hingga hampir tiga jam karena lubang sumur yang sangat sempit.
Kakek Jasmo adalah seorang pria berusia enam puluh tahun, tinggal di Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah.
Jasmo dan rekan kerjanya, Suwarto, adalah tukang bersih-bersih sumur dan sedang melakukan pekerjaan tersebut saat kejadian terjadi.
Setelah selesai membersihkan sumur, Jasmo berusaha naik kembali ke permukaan dengan menaiki tangga. Namun, sebelum berhasil naik, ia merasa lemas dan akhirnya terjatuh ke dasar sumur.
Suwarto, yang menyaksikan kejadian tersebut, berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar. Namun, karena bau gas beracun yang sangat menyengat di dalam sumur, tidak ada warga yang berani turun untuk membantu.
Tiga menit kemudian, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Jawa Tengah, tiba di lokasi kejadian. Mereka dihadapkan pada kendala utama, yakni ukuran lubang sumur yang sangat sempit dan bau gas beracun.
Dalam upaya ketiga evakuasi, tim BPBD akhirnya memutuskan untuk menggunakan tabung oksigen agar bisa turun ke dalam sumur. Proses ini memakan waktu sekitar tiga jam.
Ketika jasad Jasmo akhirnya berhasil dievakuasi dan ditemukan dalam kondisi tewas, anak korban bereaksi dengan tangis histeris, mencerminkan kesedihan yang mendalam.
Tim Identifikasi Fisik (Inafis) dari Polres Grobogan, Jawa Tengah, melakukan olah kejadian dan visum di tempat kejadian. Hasilnya, kematian Jasmo disebabkan oleh menghirup gas beracun.
Jasmo yang sudah dievakuasi kemudian dibawa ke rumah duka untuk persiapan pemakaman. Keluarga dan warga desa berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Peristiwa ini adalah pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat melakukan pekerjaan di lingkungan yang berbahaya, seperti sumur dengan gas beracun. Kejadian ini juga menunjukkan keberanian tim penyelamat dalam menghadapi situasi yang sangat sulit dan berbahaya untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
