SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Fenomena hari tanpa bayangan yang disebabkan posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi diatas langit terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam peristiwa itu, bayangan dari suatu benda ataupun manusia yang tengah beraktivitas di tempat terbuka akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan bayangan itu sendiri.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peristiwa alam yang disebut sebagai fenomena kulminasi utama tersebut terjadi di Indonesia mulai dari bulan September hingga Oktober 2023 di berbagai daerah.
Dilansir dari laman bmkg.go,id, mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa.
Di Jawa Tengah, peristiwa alam hari tanpa bayangan tersebut juga dapat dilihat dan dirasakan dengan durasi waktu sekira 10 menit di beberapa daerah kabupaten/kota, salah satunya di Kabupaten Sukoharjo.
Prediksi BMKG, hari tanpa bayangan di Sukoharjo berlangsung pada, Jum'at (13/10/2023) pukul 11.23 WIB kemarin. Namun pada Sabtu (14/10/2023) di waktu yang sama, peristiwa itu juga masih dapat terlihat di Solo Baru, Grogol.
Saat peristiwa itu berlangsung, panas terik matahari di Sukoharjo terasa menyengat dengan kadar suhu udara berkisar 38 derajat celcius.
Kulminasi matahari terjadi akibat dari revolusi bumi mengitari matahari. Pada saat kulminasi, sumbu rotasi tegak lurus terhadap bidang orbit sehingga arah sinar matahari tegak lurus terhadap permukaan bumi di daerah ekuator seperti di Indonesia ini.
Berdasarkan prediksi BMKG, hari tanpa bayangan atau kulminasi utama di Indonesia yang pertama, sudah terjadi sejak 21 Februari 2023. Kemudian disusul oleh kulminasi utama kedua terjadi pada 9 September 2023 hingga 21 Oktober 2023 mendatang.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait