SRAGEN, iNewsSragen.id - Ramalan Jayabaya tentang terbelahnya Pulau Jawa menjadi dua adalah bagian dari mitos dan kepercayaan yang berkembang dalam masyarakat.
Penting untuk dicatat bahwa ramalan semacam ini tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak dapat dianggap sebagai prediksi geologis yang akurat.
Pulau Jawa memang terletak di zona subduksi, di mana lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia.
Interaksi lempeng-lempeng ini dapat menyebabkan aktivitas seismik seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Namun, menyatakan bahwa Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua karena erupsi Gunung Slamet adalah klaim yang tidak dapat diandalkan secara ilmiah.
Gunung Slamet memang salah satu gunung berapi aktif di Pulau Jawa, dan erupsi dapat menyebabkan dampak serius terhadap lingkungan sekitarnya.
Namun, terbelahnya sebuah pulau memerlukan proses geologis yang jauh lebih kompleks dan tidak dapat dijelaskan hanya melalui mitos atau ramalan.
Ilmu pengetahuan geologi modern menggunakan metode ilmiah dan bukti-bukti empiris untuk memahami proses geologis yang terjadi di berbagai wilayah.
Perkiraan atau prediksi tentang peristiwa geologis tertentu harus didukung oleh bukti dan penelitian ilmiah yang kuat.
Sebagai informasi tambahan, bencana alam seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan serius, dan penting untuk memahami dan merencanakan mitigasi risiko bencana daripada mengandalkan ramalan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Wallahu A'lam Bishawab
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait