Diduga Telan Dana Desa Rp600 Jutaan, Proyek Pembangunan Kolam Renang Desa Guworejo Sragen Mangkrak

Sugiyanto
Proyek pembangunan wahana wisata kolam renang Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen mangkrak. Proyek ini diduga telah menghabiskan anggaran Rp600 juta lebih yang bersumber dari dana desa. (Foto: iNews/Sugiyanto).

SRAGEN, iNewsSragen.id - Proyek pembangunan wahana wisata kolam renang oleh Pemerintah Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen dinilai gagal. 

Proyek yang direalisasi dari dana desa (DD) secara keseluruhan diduga sudah menelan anggaran Rp600 juta lebih tersebut kini mangkrak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Diketahui, Pemerintah Desa Guworejo membangun wahana wisata kolam renang di atas tanah kas milik desa setempat. 

Adanya masalah itu tentu menuai sorotan dari kalangan masyarakat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Team Operasional Penyelamatan Asset Negara Republik Indonesia (TOPAN RI) Kabupaten Sragen, Arif menilai pembangunan wahana wisata kolam renang telah gagal dan tidak sesuai harapan. Pihaknya pun menganggap bahwa Pemerintah Desa telah membuat kebijakan yang salah karena telah merealisasikan dana desa (DD) untuk keperluan yang tidak ada fungsi maupun manfaatnya. Pihaknya menyebut bahwa tindakan itu berpotensi pada penyalahgunaan dana desa. 

"Penggunaan dana desa ada aturan dan juklak juknisnya, Pemerintah Desa tidak boleh membuat kebijakan sembarangan, seperti pembangunan wahana wisata kolam renang desa Guworejo ini berpotensi adanya penyalahgunaan penggunaan dana desa, buktinya direalisasikan anggaran Rp600 juta lebih untuk membangunan itu, tapi endingnya mangkrak," ujarnya. 

Arif menjelaskan, banyak aspek yang perlu diperhatikan saat akan melakukan perencanaan pembangunan salah satunya yakni fungsi dan manfaat, karena hal tersebut menyangkut keberlangsungan dan pertanggungjawaban. 

"Seharusnya sebelum kolam renang tersebut dibangun, perencanaan sudah harus matang, dengan mempertimbangkan segi fungsi dan manfaatnya, ini menyangkut keberlangsungan dan pertanggungjawabannya," paparnya. 

"Itu dana desa loh, Pemerintah Desa menggunakan itu ada pertanggungjawaban dengan Pemerintah Pusat dan warga masyarakat," imbuhnya. 

Kemudian, pihaknya menyayangkan kejadian itu, seharusnya masih ada prioritas utama yang harus dikerjakan selain kolam renang tersebut. 

"Banyak item lain yang lebih prioritas, bukan membangun kolam renang itu. Ya tentu kami menyayangkan, pengunaan dana desa terbuang sia-sia seperti itu, mending dulu buat membangun fisik yang lain," kata Arif. Jumat (16/2/202). 

Bangunan kolam renang Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen yang mangkrak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. (Foto: iNews/Sugiyanto) 

 

Kepala Desa Guworejo, Daru Sucondro saat dikonfirmasi menyampaikan, terkait pembangunan kolam renang kini sedang ada kajian dengan dinas terkait dan ditangani oleh Inspektorat. Namun pihaknya enggan menyebut jumlah nominal anggaran yang telah digunakan untuk membangun kolam renang tersebut. 

"Sedang ada kajian dengan dinas terkait ditangani Inspektorat," katanya. Selasa (20/2/2024). 

Sementara itu, Inspektur Inspektorat Kabupaten Sragen, Badrus Samsu Darusi membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani proses pemeriksaan proyek pembangunan kolam renang Desa Guworejo. 

"Iya, ini masih proses," pungkasnya.

Editor : Sugiyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network