Sebagai tindak lanjut, saat ini DKK Sukoharjo sudah mengambil sampel makanan berupa nasi, ayam bakar, lalapan, sambal, pisang, kacang oven, pisang dan tahu bakso.
"Selain itu, kami juga telah terambil sampel muntahan penderita yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Sampel tersebut akan dilakukan pemeriksaan bakteriologis di Labkesda Kabupaten Sukoharjo," kata Tuti.
Upaya lain untuk penanganan korban keracunan massal juga dilakukan dengan membuka posko pengobatan dan pengobatan dari rumah ke rumah warga yang teridentifikasi mengkonsumsi makanan dari hajatan itu.
"Kami akan terus melakukan pemantauan perkembangan kasus. Kami juga melakukan upaya pembiayaan korban yang tidak memiliki BPJS yang harus rawat inap di rumah sakit," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait