UMS disebutkannya, menjadi bagian yang bisa berdampak positif dalam meningkatkan keadaan, karena sebetulnya 17 target SDGs merupakan kompilasi dari semua permasalahan di dunia.
"Sehingga penelitian, pengabdian dan pengajaran kita akan saling terkait tanpa disadari,” jelas Core Member of UNESCO EH Scientific Advisory Committee itu.
Ia juga mengingatkan, setelah program SDGs di launching, perlu juga untuk dilakukan identifikasi, klasifikasi dan kapitalisasi semua aktivitas tersebut mengarah ke SDGs nomor berapa. Hal itu tujuannya untuk membantu mengarahkan aktivitas yang lebih bermakna dan bermanfaat.
“Nanti UMS juga perlu dikuatkan, apa yang sudah dilakukan dilanjutkan dan seiring berjalannya waktu dapat diperluas. Pasti akan terkait semua, nanti diidentifikasi yang lain,” tegas Dwi Atmaja.
Ia berharap, program SGGs Centre akan menjadi role model, memiliki kontribusi yang besar di komunitas Solo Raya dan memperkuat komunitas yang lain.
Dalam acara itu, selain peresmian SDGs Center UMS juga dilaksanakan inisiasi kerjasama SDGs Perguruan Tinggi Negeri (PTN) / Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Solo Raya. Kegiatan itu juga disaksikan oleh Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Mhhammadiyah, Prof. Bambang Setiaji.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait