SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Hari terakhir pendaftaran dan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Pilkada 2024 yang dibuka DPC Gerindra Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo dan Joko Paloma mengembalikan formulir, Jum'at (31/5/2024) siang, sekira pukul 14.30 WIB.
Sapto dan Joko bergantian mendatangi sekretariat Desk Pilkada DPC Gerindra Sukoharjo untuk menyerahkan berkas pendaftaran. Baik Sapto dan Joko, sama -sama mendaftar sebagai balon bupati.
"Tahapan penjaringan balon bupati dan wakil bupati di DPC Gerindra Sukoharjo, hari ini adalah batas terakhir pengembalian dan penyerahan formulir, terhitung dari 24-31 Mei 2024," kata Ketua DPC Gerindra Sukoharjo Titik Suprapti.
Sejak dibuka pendaftaran hingga hari terakhir ditutup, hanya ada dua balon yang mendaftar dan mengembalikan formulir, yaitu Sapto dan Joko. Keduanya adalah fungsionaris DPC Gerindra Sukoharjo.
"Setelah ini, desk pilkada akan memproses berkas sesuai tahapan penjaringan untuk dilakukan pendalaman balon bupati dan wakil bupati dari Partai Gerindra. Nanti akan segera disampaikan ke DPD partai Gerindra Jawa Tengah," terang Titik.
Usai menyerahkan berkas pendaftaran, Sapto yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukoharjo menyampaiian, meskipun ia merupakan salah satu fungsionaris internal partai, namun ia meminta agar organisasi partai harus netral.
"Kedatangan saya mengembalikan formulir sekaligus mendaftar sebagai balon bupati dari DPC Partai Gerindra Sukoĥarjo sesuai dengan mekanisme yang sudah disepakati atau yang sudah ditetapkan oleh Desk Pilkada," kata Sapto.
Sapto mengaku sudah melengkapi seluruh dokumen yang disyaratkan, seperti penyampaian identitas kemudian juga ada fakta integritas termasuk penyampaian visi dan misi secara tertulis.
"Visi misi kami adalah bersama menuju Sukoharjo yang lebih maju dan sejahtera. Ini merupakan keresahan kami yang juga kami tangkap dari aspirasi masyarakat, khususnya selama kami 13 tahun berproses sebagai kader Partai Gerindra," paparnya.
Dalam pandangan Sapto, sedikitnya dua hal yang akan menjadi prioritas kerja jika lolos sebagai calon dan terpilih menjadi pemenang Pilkada 2024.
"Pertama adalah keterbukaan, artinya kita ingin bahwa nantinya Sukoharjo kita jadikan Sukoharjo sentris. Berikutnya, menjalankan tugas pemerintahan supaya pembangunan di Kabupaten Sukoharjo ini harus maju dan masyarakatnya harus sejahtera," ujarnya.
Hanya saja, mengingat modal DPC Gerindra Sukoharjo baru 7 kursi, sehingga untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat agar Sukoharjo maju dan sejahtera, maka harus menjalin kerjasama dengan partai-partai yang akan menjadi mitra koalisi agar memenuhi batas minimal mengusung calon bupati dan wakil bupati, yaitu 9 kursi.
"Apapun nanti yang menjadi hasil dari proses ini, akan kami ikuti. Kami sebagai kader Gerindra akan patuh dan tunduk kepada keputusan partai. Saya kira itu beberapa hal yang perlu kami sampaikan," imbuh Sapto.
Senada, Joko Paloma yang juga mengembalikan formulir sebagai balon bupati menyampaikan, akan mengikuti seluruh mekanisme penjaringan. Siapapun yang mendapat rekomendasi, ia akan mendukung.
"Apapun keputusan dari Partai Gerindra, saya akan tegak lurus sesuai instruksi partai," pungkas Joko yang juga pernah maju sebagai calon bupati pada Pilkada Sukoharjo 2019 lalu.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait