Cegah Stunting dan Berdayakan Potensi Daerah, KKN MAs 2024 Menyasar Sukoharjo

Nanang SN
Dokumentasi kegiatan KKN MAs 2023.Foto:iNews/ Istimewa

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Wilayah Kabupaten Sukoharjo menjadi sasaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) dengan tuan rumah tahun ini Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Salah satu tema penting yang diangkat kali ini adalah stunting.

KKN menjadi bentuk nyata penerapan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan yang diberikan kepada masyarakat. Hanya saja di PTMA, kegiatan itu juga dilaksanakan secara bersama-sama oleh mahasiswa yaitu KKN MAs (KKN Muhammadiyah dan 'Aisyiyah).

Ketua Panitia Lokal KKN MAs 2024 Prof., Ir., Sarjito M.T., Ph.D., menyampaikan untuk tahun ini selain diterjunkan ke wilayah Sukoharjo, para peserta KKN juga akan disebar ke daerah pengabdian lainnya yaitu, Kabupaten Karanganyar.

"Tema yang diangkat adalah UMKM Unggul, Stunting Menurun Inovasi, Digitalisasi UMKM melalui Potensi Lokal dan Pemberdayaan Pencegahan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045," kata Sarjito, Kamis (13/6/2024).

Ia menyampaikan, berdasarkan informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saat melakukan audiensi di ruang sidang Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS, di Jawa Tengah masih terdapat 20 kabupaten yang belum optimal dalam menurunkan angka stunting.

"Salah satu penyebab rendahnya penurunan stunting adalah belum ditemukannya model implementasi yang efektif untuk program yang telah ditetapkan. Termasuk daerah di Sukoharjo dan Karanganyar lokasi untuk kegiatan KKN MAs akan difokuskan ke lokus stunting," papar Sarjito.

Keputusan tersebut merupakan hasil kegiatan Training of Trainer yang dilaksanakan bulan Februari lalu yang menghadirkan Pemkab Sukoharjo, Karanganyar, dan BKKBN Provinsi Jawa Tengah serta diikuti perwakilan PTMA. 

"Tema tersebut diharapkan agar nantinya teman-teman mahasiswa dapat memberikan pembekalan terkait pencegahan stunting sejak dini," ujarnya.

Sedangkan untuk inovasi daerah atau penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), berlandaskan karena masih banyak UMKM yang belum mengoptimalkan layanan sertifikasi halal untuk produk olahan pangan, dan beberapa UMKM belum mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas izin usaha.

"Harapannya nanti setelah pelaksanaan kegiatan KKN MAs ini, akan banyak UMKM yang naik level," tegas Sarjito.

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network