SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Minimnya kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kebugaran di kalangan lanjut usia (lansia) salah satunya di Desa Bendosari, Sukoharjo, mendorong Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mempersembahkan Pondok Simbah
Tim yang merupakan kolaborasi lima mahasiswa multidisipliner dan lintas generasi dengan dosen pembimbing dari Fisioterapi UMS Dwi Rosella Komalasari, Ftr., M.Fis., Sp. Vest., PhD (PT) juga bekerja sama dengan koordinator Posyandu Lansia Melati Desa Bendosari.
Dwi mengungkapkan, Pondok Simbah sebagai solusi inovatif berdasarkan hasil diskusi dengan koordinator Posyandu Lansia Melati, dimana dari pengamatan di lapangan, pengetahuan dan kepedulian keluarga terhadap kebugaran fisik lansia masih kurang.
"Hal ini berdampak pada menurunnya kebugaran lansia di Desa Bendosari," kata Dwi dalam keterangannya pada, Jum'at (21/6/2024).
Merujuk pada penelitian yang dilakukan tim mahasiswa itu pada 2022 di Desa Bendosari, didapati hasil tes kebugaran fisik dengan Two Minute Walking Test (2MWT) menunjukkan nilai rata-rata 121,8 meter pada usia 60-67 tahun, jauh di bawah nilai normal 179,1 meter pada usia tersebut.
"Untuk mengatasi hal ini, Tim PKM-PM berkolaborasi dengan koordinator Posyandu Lansia Melati mengembangkan Pondok Simbah sebagai solusi terdepan," terangnya.
Pondok Simbah menawarkan pendekatan holistik dengan Trifecta model pelaksanaan program utama, yaitu:
Pertama, Simbah Pinter memberikan penyuluhan kesehatan kepada kader, lansia, dan keluarganya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebugaran dan kesehatan," ujarnya .
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait