Temuan Yoni Besar di Desa Karangpelem Sragen Diekskavasi ke Kantor Desa

Joko Piroso
Ekskavasi penemuan Yoni besar di Dukuh Tunggon, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Penemuan Yoni yang besar di Dukuh Tunggon, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menjadi sebuah sejarah yang penting, Jumat (5/6/2024).

Yoni ini memiliki dimensi yang mencolok, dengan tinggi 1 meter, lebar 80 cm, dan panjang 80 cm, terbuat dari batu andesit, dan selama ini terkubur di ladang milik warga setempat.

Meskipun bagian ceratnya patah dan belum ditemukan, kondisi yoni ini secara keseluruhan masih utuh.

Yang menarik, yoni ini memiliki tambahan kaki di bagian bawahnya yang semakin melebar ke arah bawah, membuatnya berbeda dari yoni pada umumnya.

Proses ekskavasi dilakukan oleh tim gabungan Yayasan Palapa Mendira Harja Cabang Sragen, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sragen.Foto:iNews/Joko P

Proses ekskavasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Yayasan Palapa Mendira Harja Cabang Sragen, anggota pegiat sejarah Brandal Sukowati, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sragen. Setelah diekskavasi, yoni ini kini disimpan dan dirawat di Balai Desa Karangpelem.

Kepala Desa Karangpelem, Suwarno.Foto:iNews/Joko P

Kepala Desa Karangpelem, Suwarno, menjelaskan bahwa yoni besar ini akan ditempatkan dalam sebuah tempat khusus, seperti museum mini, yang dirancang dengan dinding dari kaca agar dapat dilihat dari luar. Dia menegaskan pentingnya menjaga yoni ini sebagai barang bersejarah yang memiliki nilai kultural dan sebagai peninggalan zaman kerajaan.

Penempatan yoni besar di Balai Desa Karangpelem diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan edukasi bagi warga serta generasi muda desa. Hal ini juga mendukung upaya pelestarian warisan budaya lokal dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan merawat artefak bersejarah bagi masyarakat setempat.

Suwarno menjelaskan bahwa proses konservasi yoni dilakukan melalui kerja sama dengan Yayasan Palapa Mendira Harja Cabang Sragen dan pegiat Brandal Sukowati serta Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Sragen, karena tim ini memiliki keahlian khusus dalam bidang cagar budaya.

Saat proses evakuasi yoni dilakukan, TACB diminta untuk mendampingi dan hadir di lokasi hingga semua selesai tanpa ada hambatan apapun.

Kerja sama ini penting untuk memastikan bahwa proses evakuasi dan pemindahan yoni dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar konservasi yang diperlukan untuk menjaga keutuhan dan keaslian artefak bersejarah tersebut.

TACB juga akan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa yoni tersebut ditempatkan dan dirawat dengan baik setelah proses evakuasi selesai.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network