SRAGEN, iNewsSragen.id - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PDAM Tirto Negoro Sragen telah berhasil menekan kekurangan air bersih di wilayah utara Bengawan, menjadikannya sebagai percontohan untuk skala nasional.
Dengan gabungan berbagai sumber pendanaan, PDAM Sragen kini dapat melayani 19 dari 20 kecamatan, termasuk Kecamatan Tangen dan Jenar yang sebelumnya mengalami masalah dengan air tanah yang payau.
Direktur Teknik PDAM Sragen, Samuel Rudiyanto, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya pemerintahan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan mengindikasikan pentingnya model pendanaan multi-sumber.
Menurutnya, inisiatif ini telah menarik perhatian daerah lain yang ingin meniru pendekatan serupa.
Pengiriman pipanisasi di utara Bengawan dimulai sejak 2019 dan baru terwujud pada 2023, dengan total anggaran mencapai Rp 18,47 miliar.
Proyek ini berhasil mengurangi dampak krisis air bersih secara signifikan, dan PDAM Sragen sering diundang untuk berbagi pengalaman sebagai narasumber di berbagai kabupaten/kota.
Direktur Utama PDAM Tirto Negoro Sragen, Hanindyo Heru Prayitno, melaporkan peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggan.
Dari sekitar 67.000, kini tercatat sekitar 71.800 sambungan, yang berdampak positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen.
Ia menargetkan tahun ini dapat mencapai lebih dari 72.000 pelanggan.
Selain itu, tahun lalu PDAM juga membantu wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem dengan membangun beberapa sumur yang dikelola oleh masyarakat.
Saat ini, sumur-sumur tersebut masih mampu memenuhi kebutuhan air warga, menunjukkan komitmen PDAM dalam meningkatkan layanan air bersih di daerah yang sulit dijangkau.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait