DEMAK, iNewsSragen.id - Warga Desa Botosengon RT 02 RW 03, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menggelar doa bersama memperingati 100 hari kematian Hj Rukmini (60), Senin (9/12/2024) malam. Acara ini digagas oleh warga sebagai bentuk keprihatinan atas kasus kematian Rukmini yang dianggap tidak wajar dan hingga kini belum terungkap.
Hj Rukmini, yang hidup sebatang kara, ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Kamis (3/10/2024) malam. Jasadnya ditemukan dalam kondisi terbungkus karpet dan berlumuran darah.
Seorang warga, Budi Santoso (35), mengungkapkan kekesalannya terhadap lambannya penyelidikan kasus ini oleh pihak kepolisian.
"Jengkel, karena tidak ada keterangan dari polisi tentang perkembangan kasus ini. Warga jadi resah, suasana di sekitar rumah korban mencekam," ujarnya melalui sambungan telepon.
Menurut Budi, sejak jasad ditemukan, kasus ini telah ditangani oleh Polsek Dempet, namun hingga kini belum ada titik terang.
"Kami ikut saja keputusan polisi, tetapi kami butuh kejelasan dan ketegasan soal kasus ini," tambahnya.
Tokoh pemuda desa, Robby Setiawan (50), menjelaskan bahwa doa bersama ini juga menjadi ajang musyawarah dengan mengundang pihak pemerintah desa dan keluarga Rukmini yang tinggal di luar kota.
"Warga merasa pemerintah desa kurang memberikan perhatian, dan belum ada kejelasan dari pihak polisi. Akibatnya, lingkungan sekitar rumah korban menjadi mencekam, apalagi dengan adanya garis polisi yang masih terpasang," katanya.
Robby juga menyoroti sejumlah luka yang ditemukan di tubuh Rukmini, seperti dua luka di bagian belakang kepala, kening yang sobek, serta lidah yang terjulur. Ia meyakini kematian tersebut akibat pembunuhan.
"Orangnya sehat sebelumnya. Kalau saya pribadi yakin ini pembunuhan. Bahkan HP-nya pun tidak ditemukan," ujar Robby.
Dari musyawarah tersebut, terungkap bahwa keluarga Rukmini belum membuat laporan resmi terkait kematiannya. Awalnya, keluarga menolak dilakukan autopsi, namun kini warga mendesak agar laporan resmi dibuat.
Sebagai hasil kesepakatan, warga bersama perangkat desa akan mendatangi Polsek Dempet pada Selasa (10/12/2024) pagi untuk membuat laporan resmi, dengan mengajak keluarga korban.
"Kami akan mendukung dan mendampingi keluarga Rukmini untuk mengajukan laporan resmi," kata Robby.
Robby menambahkan, lambannya pengungkapan kasus ini juga menimbulkan ketegangan di masyarakat.
"Ketika ada warga yang dipanggil polisi untuk dimintai keterangan, yang lain jadi curiga. Puluhan orang sudah dipanggil, dan ini membuat masyarakat takut," tandasnya.
Warga Desa Botosengon berharap agar kasus kematian Hj Rukmini segera terungkap demi menciptakan rasa aman dan keadilan di lingkungan mereka.
Editor : Joko Piroso