SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Menanyakan kembali perkembangan tindak lanjut laporan, dilakukan oleh korban pengeroyokan melalui Indah Prasetyari selaku kuasa hukum dengan mendatangi Satreskrim Polres Sukoharjo, Kamis (9/1/2025).
Untuk kali kedua sejak membuat laporan, Indah datang ke kantor polisi dengan kepentingan yang sama, yaitu menanyakan perkembangan penyelidikan serta meminta agar polisi segera menangkap dan menetapkan para terlapor sebagai tersangka pelaku pengeroyokan.
Korban yang merupakan siswa SMP berinisial AB (15) warga Weru, Sukoharjo, disebutkan hingga kini masih trauma. AB bersama lima orang temannya yang juga masih di bawah umur, pada 3 Nopember 2024, menjadi korban pengeroyokan oleh sekira 15 orang. Dalam peristiwa itu, AB yang paling parah mengalami luka-luka.
"Kasus ini sudah 2 bulan sejak laporan kami buat pada, 4 Nopember 2024 lalu, hingga sekarang belum ada perkembangan apa-apa," kata Indah kepada wartawan usai menemui penyidik Satreskrim Polres Sukoharjo.
Dari penyidik, Indah mengaku mendapat penjelasan bahwa upaya pemanggilan untuk dilakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku pengeroyokan sudah dilakukan sebelum Natal 2024 lalu, namun tidak ada satupun yang datang.
"Katanya para terduga pelaku ini tidak ada ditempat, katanya sudah minggat keluar kota. Anehnya, orang tua terduga pelaku tidak tahu keberadaan anaknya. Dan intinya, hari ini kami dapat info sudah pemanggilan kedua (naik) proses sidik," bebernya.
Masih menurut penyidik, Indah juga mendapat keterangan bahwa para terduga pelaku yang diperkirakan berjumlah 15 orang tersebut, ternyata bukan dari satu kelompok. Para terduga pelaku disebutkan terbagi dalam dua kelompok.
"Ternyata itu ada dua kelompok, dari wilayah Kecamatan Weru dan yang kedua dari wilayah Kecamatan Bulu. Katanya, dua kelompok ini tidak saling kenal. Jadi awalnya korban dikejar diteriaki 'klitih' oleh para terduga pelaku dari kelompok Bulu, kemudian kelompok Weru yang mendengar ikut mengejar," ujarnya.
Tanpa mencari tahu terlebih dulu kebenaran teriakan 'klitih' dari para terduga pelaku kelompok Bulu, kelompok Weru kemudian ikut mengejar serta melakukan pengeroyokan terhadap korban dan lima temannya.
"Jadi, hari Selasa besuk akan ada dua pemanggilan yang kedua, untuk kelompok Weru dan kelompok Bulu. Harapan kami, dua-duanya bisa hadir. Dari penyidik sangat kooperatif dan berjanji jika tidak hadir lagi, maka akan diserahkan ke Resmob untuk dijemput paksa," kata Indah.
Diminta tanggapannya, Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Zaenudin, saat dihubungi terpisah menyampaikan seperti yang dikatakan Indah bahwa saat ini penangangan laporan dugaan pengeroyokan dengan korban AB dan lima temannya itu sedang proses sidik.
"Sedang proses sidik, mohon doanya," jawab Kasat Reskrim melalui pesan singkat WhatsApp.
Perlu diketahui, peristiwa pengeroyokan terhadap AB dan lima temannya bermula dari pertandingan sepak bola antar sekolah. Usai pertandingan, seorang siswa dari pihak sekolah yang kalah mengirim pesan provokasi melalui WhatsApp.
Upaya pencegahan sebelum terjadi gesekan antar siswa sudah dilakukan melalui jalur mediasi dan terjadi kesepakatan perdamaian. Hanya saja, masih ada pihak - pihak yang belum bisa menerima hingga berujung pengeroyokan terhadap AB dan lima temannya.
Dalam kasus itu, para terduga pelaku berboncengan motor menggiring korban dan lima temannya ke lokasi yang diduga sebagai markas atau tempat kumpul. Tanpa ada alasan, korban dikeroyok, dipukul, disundut rokok dan ditendang di bagian kepalanya.
Bukti adanya pengeroyokan dan penganiayaan berupa rekaman video juga sempat beredar di media sosial hingga jadi bahan sorotan masyarakat. Saat ini video itu sudah dihapus.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait