Salah satu warga kampung Ngangin, Kelurahan Karangtengah, Sragen yang terdampak, Sri Wuryani (tengah).Foto:iNews/Joko P
Salah satu warga terdampak, Sri Wuryani, mengatakan bahwa bronjong di tepi sungai sudah mulai runtuh selepas maghrib. Sekitar pukul 01.00 WIB, dapur, kamar mandi, dan kandang runtuh sepenuhnya. Sri juga menyebut dinding dapurnya telah retak sejak sepekan sebelumnya akibat tekanan tanah.
"Pada saat longsor terdengar suara runtuhan, dan ini sudah kejadian kedua kalinya. Longsor pertama terjadi 11 tahun lalu, kemudian dibangun bronjong. Namun, bronjong kembali ambrol setelah bagian bawahnya tergerus arus sungai," ujar Sri Wuryani.
Para warga terdampak berharap pemerintah segera menangani kondisi ini. "Harapannya segera dibangun bronjong lagi agar longsor tidak semakin parah," tambah Sri.
BPBD Sragen telah melakukan asesmen awal dan melaporkan situasi ini. Menurut Triyono Putro, kedalaman longsor terakhir mencapai 6 meter dengan lebar 7 meter. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi warga yang rumahnya berada di dekat tepi sungai.
Langkah cepat penanganan sangat diperlukan untuk mencegah longsor meluas dan merusak lebih banyak rumah warga di sekitar Sungai Mungkung.
Editor : Joko Piroso