PT Pertamina bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) serta Paguyuban Agen Elpiji Sragen.Foto:iNews/Joko P
Hasil Sidak: Edukasi dan Kepatuhan Penggunaan Elpiji
Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskumindag Sragen, R. Widya Budi Mudhita, menjelaskan bahwa tim sidak menemukan beberapa hal penting di lapangan:
1.Di pangkalan elpiji 3 kg, ditemukan bahwa tidak ada plakat atau papan nama pangkalan, sehingga warga kesulitan mengenali lokasi tersebut. Tim sidak mengedukasi pemilik pangkalan untuk memasang plakat agar lebih mudah diakses masyarakat.
2.Di usaha laundry, pemilik usaha sudah beralih menggunakan tabung elpiji 5 kg berwarna pink untuk operasionalnya. Namun, untuk setrika uap, masih menggunakan elpiji 3 kg karena tekanan dari elpiji 5 kg terlalu besar. Pemilik laundry sedang mempertimbangkan penggantian mesin setrika agar sepenuhnya beralih ke elpiji 5 kg.
3.Di rumah makan, pemilik usaha telah menggunakan tabung elpiji 5 kg dan 12 kg untuk memasak. Namun, ditemukan 1-2 tabung elpiji 3 kg, yang digunakan sebagai cadangan saat kehabisan stok. Tim sidak mengedukasi pemilik agar mengecek keaslian tabung elpiji 5 kg atau 12 kg dengan barcode untuk menghindari penggunaan tabung hasil daur ulang dari elpiji 3 kg.
Pemerintah daerah dan PT Pertamina berkomitmen untuk terus memantau distribusi elpiji, memastikan ketersediaan stok, serta mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha tentang penggunaan tabung yang sesuai aturan. Dengan adanya tambahan pasokan 36.000 tabung selama Februari 2025, diharapkan masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga yang wajar.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait