Menurut Etik, gunungan nasi berkat yang diperebutkan oleh pengunjung, mengandung filososfi makna, jika ingin mencapai suatu tujuan, maka manusia harus berusaha untuk dapat meraih atau mengambilnya.
"Kegiatan ini juga merupakan sarana untuk melestarikan kearifan lokal dengan menampilkan kesenian lokal dari wilayah Kabupaten Sukoharjo, sekaligus sebagai sarana promosi wisata yang harus kita jaga dan kita banggakan," terangnya.
Bupati berharap agar kegiatan Grebeg Syawalan dapat menjadi agenda rutin tahunan, sehingga terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang.
"Sehingga kegiatan ini mampu dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sebuah potensi wisata daerah, yang mampu mendorong pertumbuhan dan kemajuan bagi Kabupaten Sukoharjo," imbuhnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait