BLORA, iNewsSragen.id – Dukungan terhadap peternak lokal ditunjukkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang memilih sapi kurban seberat 1,2 ton jenis Simental dari peternak Blora sebagai hewan kurban untuk warga.
Sapi jantan super jumbo ini dikirim ke Masjid Baitunnur, Alun-Alun Blora, pada Kamis (4/6/2025) sore, dan diterima langsung oleh Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, yang kemudian menyerahkannya kepada Ketua Yayasan Baitunnur di halaman masjid.
Sapi tersebut merupakan hasil ternak dari Suyanto, pemilik Pratama Farm, yang berlokasi di Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Blora.
Dalam sambutannya, Sri Setyorini mewakili masyarakat dan Pemkab Blora menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Mensesneg Prasetyo Hadi kepada warga Blora.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Pak Menteri. Semoga beliau selalu diberi kesehatan, rezeki yang berlimpah, dan kesuksesan dalam pengabdian,” ujarnya.
Wabup Blora juga menyampaikan bahwa langkah ini sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya penggunaan hewan kurban dari peternak lokal untuk meningkatkan perekonomian daerah.
“Sesuai arahan Pak Presiden, pengadaan hewan kurban sebisa mungkin menggandeng peternak lokal. Pak Menteri mengikuti hal itu. Ini bukti nyata kolaborasi pusat dan daerah,” tambah Sri Setyorini.
Suyanto, peternak lokal sekaligus pemilik sapi jumbo tersebut, mengaku bangga karena hasil ternaknya bisa dipilih oleh pejabat negara.
“Ini sapi terbesar yang kami miliki tahun ini. Alhamdulillah, sudah terjual ke Pak Menteri. Total tahun ini kami menjual 185 ekor sapi,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa hewan ternaknya telah dikirim ke berbagai daerah seperti Jakarta, Bekasi, dan Bogor, dan berharap keberhasilannya bisa menjadi motivasi bagi peternak lain di Blora.
“Saya ingin peternak lain di Blora bisa meniru sistem kami, agar kualitas dan pemasaran ternak lokal semakin meningkat,” tegas Suyanto.
Acara ini menjadi contoh konkret sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, sekaligus penguatan ekonomi kerakyatan di sektor peternakan.
Dengan dukungan berkelanjutan seperti ini, peternak lokal diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait