SRAGEN, iNewsSragen.id – Ribuan jamaah dari berbagai desa di Kecamatan Karangmalang memadati halaman Masjid Baitul Akrom, Dukuh Gumantar, Desa Pelemgadung, untuk mengikuti Pengajian Akbar Lapanan MWC NU Kecamatan Karangmalang, Minggu (6/7/2025). Acara ini menghadirkan Kiai Nur Hidayat Muhammad dari Demak sebagai penceramah utama dalam sesi mau’idzoh hasanah.
Dalam sambutannya, Camat Karangmalang, Dani Wahyu Setiawan, mengapresiasi semangat warga dalam mengikuti kegiatan pengajian. Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan bulan Suro sebagai momen peningkatan ketakwaan dan kepedulian sosial, terutama kepada anak yatim.
“Bulan Suro adalah bulan mulia, mari kita manfaatkan untuk memperbanyak ibadah, bersedekah, dan memperhatikan anak yatim. Semoga masyarakat Karangmalang menjadi masyarakat yang religius dan penuh keberkahan,” ucapnya.
Kyai Nur Hidayat Muhammad dalam ceramahnya menjelaskan bahwa bulan Suro atau Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam.
“Banyak orang menganggap bulan Suro penuh mistis dan kesialan. Padahal, dalam Islam, Suro adalah bulan keberkahan dan keutamaan. Ini saatnya memperbanyak ibadah, puasa, dan introspeksi,” jelas Kiai Nur.
Ia juga menegaskan pentingnya membedakan antara tradisi lokal dan ajaran Islam. Meskipun masyarakat Jawa memiliki berbagai tradisi terkait malam 1 Suro, umat Islam diajak untuk tidak terjebak dalam mitos dan takhayul yang tidak memiliki dasar syariat.
“Mari kembali ke pemahaman Islam yang lurus. Bulan Suro bukan bulan menyeramkan, tapi bulan mulia. Puasa di bulan Muharram termasuk yang paling utama setelah Ramadhan,” tegasnya.
Pengajian akbar ini menjadi salah satu bentuk syiar keagamaan yang rutin digelar oleh MWC NU Karangmalang. Selain memperkuat ukhuwah Islamiyah, acara ini juga menjadi sarana edukasi bagi umat dalam memahami ajaran Islam secara utuh dan bijak.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait