Menurutnya, peluang itu selama ini banyak dimanfaatkan oleh orang-orang dari luar Indonesia, diantaranya India, Pakistan, dan Philipina. Hal itu terjadi lantaran beberapa perusahan di luar negeri menilai orang Indonesia tidak bisa berbahasa Inggris.
"Karena kita bekerja dengan orang luar negeri, maka yang pertama harus dikuasai adalah bahasa Inggris yang merupakan bahasa global. Jadi, mereka yang masuk pelatihan ini dipastikan sudah diterima bekerja," pungkas Iskandar.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait