Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang ada, SVS membawa teknologi terbaru, kurikulum global, dan budaya startup khas Silicon Valley langsung ke Solo. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses transformasi teknologi dan melahirkan generasi baru yang siap bersaing di tingkat global.
Menyinggung program - program unggulan, SVS menawarkan berbagai program pelatihan, antara lain Internet of Things (IoT), keamanan siber, perangkat lunak sumber terbuka, Bahasa Inggris tingkat lanjut, serta inkubasi startup.
"Semua program ini dirancang untuk menyiapkan talenta lokal agar siap bekerja di industri teknologi dunia," ujarnya.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan mempertahankan talenta di Solo, menciptakan lapangan kerja, menarik investor, dan mengembangkan startup lokal, SVS menjadi katalisator dalam menciptakan ekosistem teknologi yang mandiri dan berkelanjutan.
"Keberhasilan proyek ini tidak bisa dicapai tanpa dukungan dari berbagai mitra kunci. Beberapa mitra utama yang terlibat dalam proyek ini antara lain Virtalus untuk solusi cloud, Parallaxnet untuk pendidikan, serta universitas lokal sebagai sumber talenta, ditambah dukungan dari pemerintah daerah," sebutnya.
Sementara, Iskandar selaku mitra menambahkan, SVS yang secara resmi akan dibuka pada Oktober 2025 mendatang merupakan yang pertama di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melatih, mendidik, generasi muda terutama di Solo Raya.
"Harapannya, kami bisa membantu generasi muda mengenai cara mendapatkan pekerjaan yang selama ini tidak pernah terbayangkan oleh mereka. Bahwa ternyata diluar negeri itu banyak kesempatan dan peluang kerja secara online," jelasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait