SRAGEN, iNewsSragen.id – Suasana penuh tawa dan keceriaan mewarnai halaman SMK Citra Medika Sragen ketika para guru dan murid larut dalam kemeriahan lomba peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (16/8/2025). Tidak hanya diisi dengan upacara bendera, sekolah ini juga menggelar aneka perlombaan unik yang melibatkan guru dan siswa, salah satunya lomba rias mata tertutup serta estafet tepung.
Kegiatan yang penuh keceriaan itu menjadi ajang mempererat kebersamaan antara guru dan murid. Para peserta tampak antusias, bahkan rela wajah dan pakaian mereka kotor demi meramaikan suasana perayaan 17 Agustusan di sekolah.
Salah satu lomba yang paling menyita perhatian adalah rias wajah dengan mata tertutup. Dalam perlombaan ini, sejumlah guru duduk manis menjadi objek rias, sementara siswi yang merias matanya ditutup kain. Meski mendapat arahan dari rekan setim maupun guru pendamping, banyak yang kesulitan menempatkan lipstik maupun pensil alis pada posisi yang tepat.
Alhasil, wajah guru yang awalnya tampak serius berubah menjadi penuh coretan dan cemong. Tawa pecah dari siswa lain yang menonton jalannya lomba. Bahkan, beberapa guru pun ikut tertawa melihat hasil riasan wajah mereka yang tidak karuan.
Kepala SMK Citra Medika Sragen, Nano Priyanto, menyebut lomba ini sengaja dibuat berbeda agar murid tidak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi juga bisa berinteraksi langsung dengan gurunya. “Kami ingin menciptakan suasana kebersamaan. Di lomba rias ini, guru menjadi objek rias, sementara siswi dengan mata tertutup berusaha merias sebaik mungkin. Hasilnya memang banyak yang tidak sesuai, tapi justru di situlah letak keseruan dan tawa bersama,” jelasnya.
Selain lomba rias wajah, estafet tepung juga menjadi daya tarik tersendiri. Dalam permainan ini, murid dan guru harus saling bekerja sama memindahkan tepung dari wadah satu ke wadah lainnya menggunakan sarana sederhana.
Namun, karena dilakukan secara cepat, tepung kerap tumpah mengenai wajah, rambut, hingga baju peserta. Meski badan kotor, mereka tetap bersemangat mengikuti lomba hingga selesai. “Biarpun kotor semua dengan tepung, tapi ini justru bikin seru dan menambah kekompakan. Tidak masalah wajah putih semua, yang penting bahagia,” ujar salah satu peserta sambil tertawa.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait