Tampak depan rumah keluarga di Sragen yang belum selesai dibangun dan nyaris roboh.Foto:iNews/Joko P
Kondisi memilukan ini pun menarik perhatian banyak pihak. Kepala Divisi Program Lazismu Kabupaten Sragen, Sapto Priyo Utomo, mengatakan rumah Asih telah masuk dalam daftar prioritas perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Hasil asesmen menunjukkan dinding rumah sudah cukup kokoh, tetapi atap dan lantai membutuhkan perbaikan menyeluruh. “Anggarannya sekitar Rp 11 juta sampai Rp 15 juta. Rencana pengerjaan dimulai September ini dan ditargetkan selesai dalam satu hingga dua bulan,” jelasnya.
Kisah Asih menjadi potret nyata masih banyak warga yang harus bertahan hidup dengan kondisi memprihatinkan meski tinggal di pusat kota. Di tengah gemerlap pembangunan, masih ada keluarga yang setiap hari berjuang hanya untuk bisa tinggal di rumah yang layak.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait