Kabid Damkar Satpol PP Sragen, Tommy Isharyanto, menjelaskan bahwa kebakaran dipicu oleh sisa pembakaran sampah yang tidak benar-benar padam.
“Pada Minggu (31/8/2025), petugas kebersihan sekolah sempat membakar sampah di dekat bangunan. Namun, masih ada sisa bara yang kemudian menyulut api pada Senin siang. Warga sempat melihat asap tebal dan anak-anak SMA di sekitar lokasi berinisiatif membawa ember berisi air untuk membantu memadamkan api sebelum tim damkar datang,” jelas Tommy.
Beruntung, kobaran api tidak merembet ke bangunan kelas utama, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Namun, pihak sekolah tetap mengalami kerugian material sekitar Rp20 juta akibat kerusakan bangunan dan peralatan yang terbakar.
Polisi sudah memeriksa saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Meski penyebab utama masih dalam penyelidikan, indikasi kuat mengarah pada pembakaran sampah yang tidak diawasi secara maksimal.
Insiden ini menjadi peringatan penting bagi sekolah maupun masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas pembakaran sampah. Apalagi di musim kemarau panjang, risiko kebakaran meningkat tajam akibat cuaca panas dan kondisi lingkungan yang kering.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait