SRAGEN, iNewsSragen.id — Konsolidasi internal dan penguatan kaderisasi menjadi fokus utama Partai Golkar Jawa Tengah dalam menghadapi tantangan politik menuju Pemilu 2029. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Mohammad Saleh, saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-20 Partai Golkar Kabupaten Sragen, Sabtu sore (18/10/2025).
Dalam sambutannya, Saleh menekankan pentingnya semangat kebersamaan, loyalitas, serta keteladanan para senior partai yang telah berjasa membesarkan Golkar dari masa ke masa. Ia juga mengingatkan para kader agar tetap rendah hati, patuh pada pimpinan, dan menjadikan kritik maupun perbedaan pendapat sebagai motivasi untuk memperkuat organisasi.
“Partai Golkar adalah rumah besar bagi kita semua. Golkar bisa bertahan dan terus eksis karena ada semangat gotong royong dan keikhlasan dari para kadernya. Kita tidak berdiri di sini tanpa perjuangan mereka yang lebih dulu membangun pondasi kuat partai ini,” ujar Saleh.
Ia menambahkan, seluruh struktur partai, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, harus bergerak solid untuk memperkuat strategi politik di setiap daerah. Sholeh juga mengingatkan pentingnya menyesuaikan arah perjuangan partai dengan perkembangan zaman, terutama menghadapi perubahan perilaku pemilih muda.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pemilih muda dan generasi milenial diperkirakan akan mencapai 51 hingga 55 persen pada Pemilu 2029. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Partai Golkar untuk membangun citra yang lebih progresif dan dekat dengan generasi digital.
“Kita harus memahami bahwa anak muda hari ini punya kekuatan luar biasa. Mereka bisa menggerakkan opini dan aksi sosial hanya lewat media sosial. Karena itu, kader Golkar harus cakap digital, peka terhadap isu-isu publik, dan mampu menyampaikan pesan politik secara positif,” tegas Saleh.
Ia juga menyoroti capaian Golkar Jawa Tengah pada Pemilu 2024, di mana partai berlambang pohon beringin itu berhasil meningkatkan perolehan kursi DPRD provinsi dari 12 menjadi 17 kursi. Pencapaian itu, menurut Saleh, merupakan hasil kerja kolektif seluruh kader dan pengurus yang memahami dinamika politik di daerah.
“Kami menempatkan kader berdasarkan kajian politik yang matang. Setiap daerah memiliki karakter berbeda, dan Golkar harus hadir dengan strategi yang sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Selain menyoroti aspek politik, Saleh juga menekankan pentingnya literasi, baik digital maupun sosial, bagi kader muda Golkar. Ia berharap generasi muda partai dapat menjadi motor penggerak perubahan positif dan ikut berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
“Golkar bukan sekadar partai politik, tapi wadah pengabdian. Mari kita siapkan kader yang punya integritas, literasi tinggi, dan semangat pengabdian untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” pungkas Saleh.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
