MADIUN, iNewsSragen.id - Sejak diluncurkan secara nasional pada Juli 2025 lalu, perjalanan Koperasi Merah Putih ( KMP ) di berbagai daerah dikabarkan masih banyak yang terseok-seok. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari permodalan, stok barang dagangan terbatas hingga manajemen yang masih kocar kacir.
Di kota Madiun misalnya, keluhan ketersediaan barang dagangan berupa minyak goreng ( migor ) tidak stabil atau sering seret ,dialami oleh KMP kel. Demangan kec Taman. Menurut pengurus, dalam tiga hari terakhir migor kosong, padahal barang satu ini sangat dibutuhkan warga.
Budi Santosa Ketua Koperasi Merah Putih Kel Demangan mengaku dalam tiga hari belakangan pihaknya kelimpungan mencari migor merk Minyak Kita.
"Saya sudah coba hubungi Bulog. Tapi hasilnya nihil," kata Ketua KMP kel Demangan, Budi Santosa, sembari menggambarkan gerai KMP Taman Demangan Kota Madiun, ( 23/10).
Migor Minyak Kita adalah salah satu dagangan KMP Kel. Demangan yang suplainya berasal dari Bulog selain beras.
Sementara itu, Kepala Bulog Kantor Cabang Madiun Agung Sarianto mengatakan Minyak Kita dalam gudangnya saat ini terisa 130 karton, itupun sudah di kapling untuk kegiatan Presiden RI Prabowo Subianto yang dikabarkan akan melakukan kunjungan di Ngawi akhir bulan ini.
"Minyak itu nanti dipakai kegiatan bantuan pangan bapak Presiden," ujarnya saat dihubungi, Kamis (23/10/2025).
Agung juga menjelaskan dalam penyaluran Minyak Kita secara nasional periode bulan Januari sampai Oktober 2025, Bulog hanya kebagian jatah sekitar 5 persen dari total kebutuhan nasional 1.6 juta ton. Sisanya atau sekitar 1.5 juta ton Minyak Kita dihendel non BUMN pangan.
"Pasokan Minyak Kita ke Bulog Madiun tidak stabil akan tetapi kalau ada (stok) tetap akan dikirim. Berbeda dengan beras, kita ready. Siap memasok kapanpun di minta," pungkas Agung yang tidak bisa memastikan jaminan ketersediaan stok Minyak Kita untuk KMP diwilayahnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
