Ketahanan Pangan di Sragen Terancam, Panen Melon Premium Tak Terserap MBG

Joko Piroso
Petani Desa Jambanan memilah melon premium hasil panen Grennhouse, produk mencapai 2-3 ton per minggu. Foto:iNews/Joko P

Anggota DPRD Sragen, Fathurohman.Foto:iNews/Joko P

Situasi ini mendapat respon dari anggota DPRD Sragen, Fathurohman. Ia menilai bahwa panen melon Desa Jambanan harus disinergikan dengan program MBG yang dananya bersumber dari APBN.

“Ini ketahanan pangan. Saat MBG berjalan dan butuh suplai bahan pangan, maka produk petani lokal harus diprioritaskan. Melon grade B dan C sangat layak, tinggal diiris dan dibagikan untuk anak sekolah,” ujarnya.

Kepala Desa Jambanan, Sugino Welly, menegaskan bahwa ini adalah bentuk nyata pemberdayaan ekonomi desa.

“Jangan ambil dari luar terus. Ini jerih payah petani Jambanan. Dari bawah, untuk rakyat,” tegasnya.

Para petani berharap Pemerintah Kabupaten Sragen mendorong dapur SPPG MBG untuk menyerap hasil panen lokal, agar panen besar yang kini mencapai puncak tidak sia-sia.

Editor : Joko Piroso

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network