Sementara itu, mantan Bupati Sragen, Yuni Sukowati, mengaku belum mendapat informasi mengenai pemindahan prasasti yang ditandatanganinya saat peresmian kantor tersebut. Meski begitu, ia mengingatkan pentingnya menjaga jejak perjalanan daerah.
“Jas merah. Jangan pernah meninggalkan sejarah, jangan melupakan jasa para pendahulu,” ujarnya.
Yuni menambahkan bahwa pemimpin baik yang sekarang maupun sebelumnya pasti memiliki kontribusi bagi daerah.
“Mungkin prasasti di depan membuat sepet mata. Jadi dipindah ke dinding agar tidak menghalangi pandangan. Tapi baik atau buruk, semua pemimpin berjasa,” tuturnya.
Kantor Pemkab Terpadu Sragen sendiri dibangun pada masa kepemimpinan Yuni, sehingga pemindahan prasasti ini menjadi sorotan publik.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
