Ia berharap Desa Bukuran dapat menjadi percontohan Kabupaten Sragen dalam edukasi karakter sejak dini. “Harapan kami bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, dan kualitas mereka menentukan masa depan,” tambah Heriyanto. Ia menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada kasus menonjol terkait bullying di wilayahnya, namun langkah pencegahan tetap harus diperkuat.
Petugas Dinas DPPKBPPPA Sragen, Tini Hastanti, menyatakan dukungan penuh terhadap kolaborasi PPA, Pemdes Bukuran, dan SSB. Ia menilai sinergi ini penting mengingat banyak kasus perundungan yang tidak terlaporkan. “Kasus bullying ini seperti fenomena gunung es. Banyak yang tak terlihat. Karena itu, kami sambut baik kolaborasi ini sebagai komitmen menuju Anak Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
