Sementara itu, Wali Kelas II SDN Ngepringan 3, Mariman, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyebut kejadian berlangsung saat jam istirahat ketika dirinya berada di kantor guru.
“Iya, kejadiannya pas jam istirahat. Saya waktu itu ke kantor untuk minum,” ujarnya.
Mariman menyebut insiden tersebut hanya dipicu rebutan gambar mainan. Meski demikian, ia berjanji akan melakukan evaluasi dan memberikan pengarahan kepada siswa yang terlibat agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ke depan akan kami perbaiki. Anak-anak yang terlibat akan diberi pengarahan supaya tidak mengulangi lagi,” katanya.
Namun, sikap yang terkesan meremehkan insiden perundungan yang melibatkan banyak siswa ini dikhawatirkan tidak memberikan efek jera. Publik pun menilai sekolah perlu mengambil langkah tegas dan serius demi menjamin keamanan serta kenyamanan siswa di lingkungan pendidikan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
