get app
inews
Aa Read Next : Kisah Ratu Tribuwana Wijayatunggadewi Penguasa Perempuan Pertama di Majapahit

Kisah Raden Wijaya Dirikan Majapahit Pertama Kali, Bangun Kota Hadap ke Sungai Brantas

Rabu, 24 Agustus 2022 | 16:28 WIB
header img
ilustrasi Raden Wijaya (wikipedia).

SURABAYA, iNewsSragen.id- Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit setelah tentara Mongol berhasil diusir dari Pulau Jawa. Untuk mewujudkan kerajaan itu, Raden Wijaya membuka daerah bari di sebuah hutan bernama Tarik. 

Di awal pembangunan, Raden Wijaya meminta kepada Raja Jayakatwang di Kediri untuk menengoknya. Jayakatwang tak keberatan, asal dia tidak lama tinggal di Tarik. Sebab, bila terlalu lama, Daha akan terasa sepi. 

Berdasarkan buku "Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit" tulisan Slamet Muljana, Raden Wijaya berangkat ke Tarik bersama para pengikutnya. 

Tujuh hari kemudian dia sampai di tempat yang dituju. Saat itu Raden Wijaya tinggal di sebuah pesanggrahan untuk sementara waktu. Bangunannya terbuat dari bambu, pagarnya pun dari bambu, pesanggrahan itu dikelilingi kolam. 

Panji Wijayakrama memberikan uraian yang sangat jelas tentang keadaan dan letaknya Majapahit. Kota yang dibangun itu menghadap ke sungai besar yang mengalir dari sebelah selatan. Sungai yang dimaksudkan yakni Sungai Brantas, yang mengalir dari Kediri menuju laut. 

Sungai kecil yang mengalir dari selatan yakni Kali Mas, yang pada zaman itu disebut kali Kancana. Saat itu perahu dagang hilir mudik, dikemudikan oleh orang Madura. Orang-orang Madura mengalir tak putus-putusnya ke Majapahit. 

Mereka kemudian menetap di bagian kota sebelah utara, bernama Wirasabha. Di sebelah tenggara kota yakni jembatan, daerah yang sudah dibuka sebagian berupa sawah yang telah ditanami.

Tanamannya telah agak tinggi, daunnya malah muda. Kebun-kebun ditanami segala macam bunga, pucang, pinang, kelapa, dan pisang. 

Di lokasi tersebut telah tersedia takhta Raden Wijaya semasa menjadi raja pertama di Kerajaan Majapahit. Tempat takhta itu terbuat dari batu putih yang disebut wijil pindo, pintu kedua. 

Setelah sampai di Majapahit, Raden Wijaya mengutus Kapuk dan Mahisa Pawagal ke Madura untuk memberi tahu bupati Arya Wiraraja bahwa Raden Wijaya serta pengikutnya telah sampai di Majapahit. 

Sosok Raden Wijaya yang pandai mengambil hati rakyat Majapahit yang baru menetap, membuat banyak orang berdatangan dari Daha dan Tumapel untuk menetap di Majapahit. Di kesempatan itu pula pertama kali Raden Wijaya duduk di takhta batu putih, menghadap ke para pengikutnya.

Raden Wijaya memanggil para penghuni baru yang datang dari berbagai tempat. Dia memilih di antara mereka untuk dinaikkan pangkatnya dan dianugerahi nama baru sesuai dengan watak dan rupa mereka.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Berita iNews Sragen di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut