BOGOR, iNews.id - Ribuan umat Hindu dari berbagai Propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten tumpah ruah menghadiri upacara ritual Pujawali, di Pure Khayangan, Desa Warung Loa Tamansari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, (10/9/2022).
Dari pagi umat Hindu banyak diantaranya membawa sesajen di kepala berjalan kaki melalui rute tanjakan menuju pure pusat persembahyangan.
Pujawali kali ini terejawantahkan dalam tema doa untuk negeri, melaksanakan yadha dan pemberdayaan kearifan lokal dengan memperkokoh keberagaman menuju Indonesia Jaya atau Satyam Siwam Sundaran.
Rangkaian acara dalam rangka hari jadi Pure Khayangan yang merupakan pure terbesar umat Hindu itupun diisi dengan kegiatan serentak bersamaan mulai bhakti sosial hingga ritual persembahyangan.
Seperti diketahui, tempat suci umat Hindu Pure Khayangan yang berlokasi di kawasan perbukitan kaki Gunung Salak Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor berdiri sejak tahun 1995 dan kini sudah menginjak usia 25 tahun. Pure seluas 4 hektar ini memiliki tiga pilar mandala, masing masing Nista Mandala, Madya Mandala dan Utama Mandala. Ketiganya merupakan petilasan Kerajaan Pajajaran dengan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.
Ritual persembahyangan Pujawali kerap diperingati setiap tahun oleh umat Hindu bertujuan guna memupuk kebersamaan dan keutuhan umat Hindu yang tersebar di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Nampak dari antusias umat Hindu hadir menyambut Hari Jadi Pure Khayangan kali ini.
Ida Bagus Wisnu Wardhana, Ketua Paitia Upacara Pujawali mengatakan, digelarnya kembali Pujawali setelah dua tahun vakum menyusul pandemi Covid-19 yang melanda tanah air.
"Pelaksanaan upacara Pujawali dihadiri sekitar 5000 umat Hindu yang berasal dari tiga propinsi digelar setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19. Seraya mendoakan keselamatan dan kesejahteraan negeri ini yang kerap dilanda bencana dan krisis ekonomi," ujar Ida Bagus Wisnu Wardhana di lokasi.
Upacara Pujawali ini juga, tambah Ida Bagus Wisnu Wardhana, "dapat menjadi tolok ukur toleransi antar umat beragama juga mempersatukan kearifan lokal serta budaya yang menjadi khasanah kekayaan Indonesia," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso