get app
inews
Aa Text
Read Next : Ormas Pejuang Walisongo Laskar Sabilillah (PWI - LS) Dukung Program Makan Gratis

TGB HM Zainul Majdi: Kader Partai Perindo Diminta Kerja Kolektif, Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat

Selasa, 13 September 2022 | 08:01 WIB
header img
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi saat menghadiri Muskerwil DPW Partai Perindo Sumatera Utara. (Ist)

JAKARTA, iNewsSragen.id – Kader Partai Perindo harus bersama-sama mewujudkan kesejahteraan rakyat, dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia. Kader juga diminta untuk mengesampingkan ego pribadi, untuk menjalankan semua yang diharapkan partai.

Hal itu diutarakan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi, saat memberi pengarahan dalam musyawarah kerja wilayah (Muskerwil) DPW Partai Perindo Sumatera Utara.

“Harapan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo adalah bekerja kolektif melalui parpol mengikhtiarkan kesejahteraan bersama. Bekerja bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat," tegas dia, di Medan, Jumat (9/9/2022).

"Untuk itu ego pribadi harus dikesampingkan," sambung dia.

Partai ini, ungkap TGB, adalah partai inklusif, apapun agama, ras, latar belakang, selama punya kehendak dan visi membangun Indonesia maka diberi kesempatan bergabung.

"Ada beberapa nilai di Partai Perindo harus diketahui oleh para kader," katanya.

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini menjelaskan, beberapa nilai di perindo adalah nilai persatuan sesuai dengan namanya Persatuan Indonesia. Ini dimaknakan kata kerja, karena persatuan ini hasil dari kerja dari founding father. 

"Bagaimana para pendiri bangsa dengan latar belakang ideologi, sekolah, suku, maupun agama bersatu untuk berdirinya Indonesia," jelas dia.

Kader Partai Perindo, terang TGB, tak boleh terpecah belah seperti disampaikan dalam Alquran. Kitab suci agama yang lain pun menyampaikan yang sama.

“Tak boleh mengklaim kelompoknya paling berjasa. Menyebut yang paling benar. Bila ini berjalan, maka akan gagal untuk mencapai tujuan sebagai bangsa,” terang dia.

"Hilang marwah di depan bangsa lain. Dilecehkan sebagai bangsa karena mengesampingkan nilai (kebersamaan)," katanya.

TGB berpesan supaya mengejar kekuasaan tak menghalalkan segala cara. Seni mengejar kekuasaan seringkali membutakan diri. Terlena atas nama kekuasaan.

"Ujung-ujungnya menjadikan konflik dan perpecahan. Hal ini jangan sampai terjadi," ujarnya.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut