get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Lembaga Pemantau Pilbup Sukoharjo Lolos Memenuhi Syarat, Ini Perannya

Ganjar Pranowo Sambangi Sukoharjo, Cek Lumbung Sayur KWT di Desa Pondok

Senin, 31 Oktober 2022 | 17:15 WIB
header img
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertemu anggota KWT pembudidaya tanaman sayuran di Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo. Foto: iNews/Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meninjau lumbung sayur Kelompok Wanita Tani (KWT) program ketahanan pangan di Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo, Senin (31/10/2022).

Ditempat ini, Ganjar di dampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, dan Camat Grogol Herdis Kurnia Wijaya, melihat langsung budidaya tanaman sayuran yang menempati lahan kurang produktif milik Desa Pondok.

“Kekuatan ibu-ibu ini luar biasa, Kades memfasilitasi dengan menggunakan dana desa. Saya berharap diseluruh pekarangan warga dapat dioptimalkan lagi agar bisa ditanami," ucap Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan sejumlah masukan kepada anggota KWT agar tanaman di lumbung sayur tersebut selalu dirawat dengan baik agar hasil panennya memuaskan. 

"Saya titip ke pemerintah desa, dan dinas terkait untuk melakukan pendampingan. Tadi saya mendapat informasi pupuknya sudah organik, itu sudah benar,” bebernya.

Ganjar juga mengaku senang setelah mendengar cerita para ibu-ibu. Dimana mereka sudah memanfaatkan lahan sempit dengan menggunakan polybag dan hydroponix.

“Saya kira di Sukoharjo sudah berjalan cukup bagus, nah ini desanya membuat green house tinggal kualitasnya diperbaiki agar manfaatnya lebih banyak lagi dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Menurutnya, pemanfaatan lahan ini sebagai alternatif pendampingan bahan pokok, khususnya upaya ketahanan pangan. Hal ini untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan global yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.

“Kalau di seluruh Jateng menanam itu Insya Allah gampang semua akan bisa bertahan. Cabai naik harganya bikin inflasi tanam sendiri. Dalam kebutuhan sehari-hari sebenarnya bisa direncanakan dan pemerintah bisa membantu benihnya, maka tinggal pendampingan saja, sehingga dari sisi daya tahan pangan kita sangat kuat,” terangnya. 

Sekretaris Desa Pondok, Santosa, mengatakan, lumbung sayur ini digagas setelah muncul program dari Presiden Joko Widodo, bahwa desa harus membuat program ketahanan pangan.

“Hasilnya bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat. Untuk lahannya menggunakan lahan kosong dengan luas hampir 1.000 meter. Lahan yang digunakan inipun menurutnya tidak produktif. Sehingga pengolahan lahan dimulai dari nol,  dari tahap pengerukan hingga pembuatan lahan untuk siap ditanami," paparnya

Adapun jenis sayuran yang ditanam di lumbung sayur desa ini adalah, tomat, terong, pare, gambas atau oyong, lombok hijau besar, kacang panjang, bayam, sawi dan kangkung. 

Hasil panen pertama ini dibagikan kepada warga Desa Pondok. Sedangkan hasil panen berikutnya akan dijual ke warga dengan harga dibawah harga pasaran.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut