SRAGEN, iNewsSragen.id - Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) dan program keluarga harapan (PKH) di Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen, Jawa Tengah, diduga terjadi pemotongan. Sejumlah warga penerima BLT dan PKH di desa setempat mengeluhkan adanya potongan hingga Rp 600.000 oleh pengurus kelompok.
Informasi dari warga, jatah penerima bantuan tersebut dipotong untuk biaya administrasi dan uang bensin petugas serta kenang-kenangan ketua pengurus kelompok. Pemotongan diduga terjadi di RT 19 dan 21, Desa Gesi. Ironisnya, pemotongan dialami hanya beberapa penerima yang tergolong sudah lansia.
Menurut data, sejauh ini ada 3 warga lansia penerima BLT dan PKH yang dipotong dengan nominal potongan sama yakni Rp 600.000. Kasus ini terungkap ketika salah satu anak penerima, seorang janda lansia berinisial SAD, nekat melapor ke kecamatan setempat karena tidak terima jatah bantuan ibunya dipotong Rp 600.000.
Menurut salah satu warga Gesi, Suk mengatakan, dari laporan itu kemudian berkembang. Pemotongan ternyata juga dialami dua warga lain beda RT. Jatah yang harusnya diterima Rp 2.100.000, hanya diberikan Rp 1.500.000 saja. "Anaknya yang tahu jatah ibunya dipotong Rp 600.000 langsung lapor kecamatan. Kemudian dari kecamatan memerintahkan Bayan untuk memanggil pengurus yang menangani dan infonya langsung dikembalikan," Sabtu (3/12/2022).
Saat dikonfirmasi, Camat Gesi Budi Santoso mengaku sudah menindaklanjuti informasi itu dengan melakukan kroscek ke pihak desa dan pengurus PKH serta penerima bantuan. Dari klarifikasi diperoleh keterangan bahwa jatah bantuan penerima atas nama Mbah Sadinem memang dipotong Rp 600.000.
Editor : Joko Piroso