Geger Sopir Taksi Online Dipukul Sopir Taksi Konvensional di Kartasura, Akhirnya Berujung Damai

SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Geger kasus pemukulan terhadap seorang sopir taksi online di tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) berhasil ditangani polisi.

Informasi yang didapat, kasus pemukulan itu terjadi pada, Senin (19/12/2022) sekira pukul 21.00 WIB. Korbannya seorang sopir taksi online berinisial S, sedangkan tersangka pelakunya berinisial D, seorang sopir taksi konvensional.

Baca Juga

Geger! Pemuda 23 Tahun di Grobogan Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher

Kejadian yang memicu solidaritas dari sesama operator transportasi online ini, berhasil diredam oleh polisi agar persoalannya tidak meluas. Semula sejumlah massa sempat mendatangi lokasi kejadian dengan maksud mencari pelaku.

Polsek Kartasura dibackup Polres Sukoharjo, dalam waktu kurang dari 24 jam setelah menerima laporan korban, akhirnya berhasil mengamankan tersangka pelakunya.

Hal itu disampaikan Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat dikonfirmasi, bahwa pihaknya telah berhasil mengamankan seorang tersangka pelaku pemukulan.

Baca Juga

Tertangkap di Bekasi, Pria Misterius Pembawa Pedang di Kantor Bupati Sukoharjo Diduga Stres

"Ya, memang ada peristiwa pemukulan, dilakukan oleh (sopir) ojek (taksi-Red) pangkalan kepada (sopir) ojek (taksi) online, karena berselisih terkait penumpang," kata Kapolres saat dihubungi, Rabu (21/12/2022).

Kasus tersebut, lanjut Kapolres, sudah ditangani oleh Polsek Kartasura. Dan hari ini (Rabu-Red), tersangka pelaku sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan.

"Hasilnya, tadi dilakukan mediasi oleh Polsek Kartasura, dan sepakat damai, diselesaikan kekeluargaan, tidak menempuh jalur hukum," tegas Kapolres.

Baca Juga

Geger, Temuan Potongan Kaki Manusia di Grojogan Sewu Tawangmangu

Disisi lain, Kapolres juga menyampaikan himbauan kepada para pengemudi ojek online yang sebelumnya berencana mengerahkan massa sebagai bentuk solidaritas, agar senantiasa tidak melakukan tindakan -tindakan kontra produktif.

"Kami himbau, untuk tidak melakukan itu (pengerahan massa-Red). Kami dalam menangani kasus ini tetap profesional dalam menegakkan hukum. Serahkan saja penanganan kasus tersebut kepada kami," tandas Wahyu.

Editor : Joko Piroso