get app
inews
Aa Text
Read Next : Oknum Kepala Sekolah Pukul Siswa SMK di Nias Selatan Sampai Meninggal, Pelaku Belum Ditangkap

Belasan Siswa MTs di Gresik Jadi Korban Kekerasan Oknum Kepala Sekolah

Jum'at, 06 Januari 2023 | 18:57 WIB
header img
Ketua Yayasan, Ali Muchsin meyesalkan terjadinya aksi kekerasan siswa di lingkungan sekolah. Foto: iNewsGresik/ Istimewa

GRESIK, iNewsSragen.id - Oknum kepala sekolah, Madrasah Tsanawiyah (MTs ) di wilayah Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, diduga lakukan kekerasan Sebanyak 15 Siswa

Akibat kekerasan di lingkungan sekolah ini, menyebabkan sebanyak 4 orang pingsan dan sebagian diantaranya mengalami trauma karena terkena tamparan oknum kepala sekolah berinisial AN.  

Kapolsek Manyar, AKP Windu Priyo Prayitno mengatakan, Kami sedang mendalami kasusnya, setelah sejumlah wali murid melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya ke Mapolsek Manyar. 

Kami sedang mendalami kasusnya. Ini penanganan awal, setelah menerima laporan wali murid, ujarnya di Mapolsek Manyar, Jumat (6/1/2023).

Dari hasil pemeriksaan, kekerasan diduga akibat sejumlah siswa membeli makanan di kantin luar sekolah. Hal ini dilakukan, karena makanan di kantin sekolah sudah habis.

Ini baru pemeriksaan awal. Selanjutnya, kami akan melimpahkan kasus ini ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, katanya.

Sementara Ketua Yayasan MTS, Ali Muchsin mengatakan, menyesalkan terjadinya aksi kekerasan di lingkungan sekolah. Pihak yayasan telah mengambil kebijakan dengan memberhentikan oknum kepala sekolah dan mengangkat wakil kepala sekolah sebagai Pelaksana tugas (PLT).

Pihak yayasan juga telah mempertemukan kedua belah pihak agar menyelesaikan perkaranya secara baik-baik. Selain itu, pihak yayasan juga mendatangkan seorang Psikolog untuk memberikan pendampingan siswa korban kekerasan.

Kami berharap kasus ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga untuk mewujudkakn sekolah ramah anak, ujar Ali Muchsin.

Ali Muchsin mengungkapkan kasus ini berawal dari oknum kepala sekolah memergoki sejumlah siswa membeli makanan di luar kantin sekolah. Hal ini dilakukan, karena persediaan makanan di kantin sekolah sudah habis.

“Kami sangat menyayangkan terjadinya aksi kekerasan di lingkungan sekolah. Namun demikian, kami berharap kasus ini dapat diselesaikan sebaik mungkin,” katanya. 

Menurut Ali Muchsin, banyak cara edukatif dan bijaksana yang bisa dilakukan untuk menegur siswa yang melakukan pelanggaran. Karena itu, pihak yayasan akan meningkatkan pemantauan dan pengawasan di lingkungan sekolah.

Kami bertekad menjadikan kasus ini untuk meningkat kualitas pendidikan dengan mewujudkan sekolah ramah anak, pungkasnya. 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut