Muna Al Omar, seorang warga mengatakan, dia berada di sebuah tenda di sebuah taman di Antakya tengah ketika gempa terjadi.
"Saya pikir bumi akan terbelah di bawah kaki saya," katanya sambil menangis sambil menggendong putranya yang berusia 7 tahun.
"Apakah akan ada gempa susulan lagi?" dia bertanya.
Dua gempa bumi besar yang melanda pada 6 Februari, yang juga mengguncang negara tetangga Suriah, menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal dan menewaskan jauh lebih banyak daripada penghitungan resmi terbaru 46.000 orang di kedua negara.
Getaran yang lebih kecil telah mengguncang wilayah itu dalam dua minggu terakhir, tetapi gempa Senin adalah yang terbesar sejak 6 Februari.
"Itu sangat kuat. Itu membuat kami tersentak dari tempat kami," kata Burhan Abdelrahman, yang sedang berjalan keluar dari tendanya di sebuah kamp di pusat kota Antakya saat gempa terjadi.
"Saya menelepon kerabat di Suriah, Adana, Mersin, Izmir, di mana saja, untuk memeriksa mereka."
Badan bencana Turki AFAD mendesak penduduk untuk menjauh dari pantai Mediterania karena kemungkinan kenaikan air setinggi 50 sentimeter akibat gempa.
Video yang diposting di media sosial, belum diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan penumpang di bandara Antakya berlindung panik saat gempa mengguncang gedung kaca.
Editor : Joko Piroso