Saat ditimbang katak-katak jumbo tersebut mencapai berat sekitar 1,5 kg dan diperkirakan usia mereka sudah 5 tahun.
Sangat jarang menemukan katak raksasa di Enrekang setua ini apalagi dengan berat sampai 1,5 kg, biasanya penduduk Desa Buntu Mondong, Kecamatan Buntu Batu, Enrekang hanya menemukan katak yang tak lebih dari 700 gram hingga kurang dari 1 kg saja.
Populasi katak raksasa ini berhabitat asli di Sulawesi, Maluku dan Papua, sayangnya sudah langka dan terancam punah, karena selalu dijadikan bahan komsumsi makanan oleh penduduk.
Selain itu spesies katak Limnonectes Grunniens ini proses perkembang biakannya hanya sedikit saja sekitar 1000 butir telur per tahun, itupun yang bisa bertahan hidup sampai mereka remaja tak sampai ratusan akibat mati pertumbuhan atau dimangsa oleh hewan predator lain termasuk manusia.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Katak Raksasa Berkeliaran, Sulawesi, Maluku dan Papua Juga Dihuni Makhluk Ini".
Editor : Joko Piroso