Pernah Jaya pada Masanya! Inilah 6 Nama Grup Band Tertua di Indonesia

JAKARTA, iNewsSragen.id - Belantika musik Indonesia punya sejarah panjang yang tiada habisnya dan menarik untuk dibahas. Termasuk tentang grup band tertua di Indonesia, yang mengawali lahirnya band-band hits di masa sekarang.
Jika di dunia ada Led Zeppelin, The Beatles, The Rolling Stones, hingga The Everly Brothers, Indonesia pun mempunyai grup-grup musik yang tidak kalah keren. Salah satu dari grup band itu bahkan sudah eksis sejak 1945, lho! Siapa saja mereka?
Berikut deretan grup band tertua di Indonesia, seperti dirangkum dari kanal YouTube Yoko Sunrise.
1. The Tielman Brothers
Di urutan pertama ada The Tielman Brothers. Grup band ini merupakan yang tertua di Indonesia karena sudah ada sejak tahun 1945. The Tielman Brothers sendiri terdiri dari keluarga Tielman dari Kupang Nusa Tenggara Timur. Mereka adalah Andy Tielman, Reggy Tielman, Ponthon Tielman, Loulou Tielman, dan Jane Tielman sebagai vokal.
Perjalanan grup band ini cukup panjang, mulai dari terkenal dengan nama The Timor Rhythm Brothers, The Four Tielman Brothers, dan resmi berganti menjadi The Tielman Brothers. Di eranya, grup band ini pernah tampil di Istana Negara Jakarta, di hadapan Presiden Soekarno pada 1949. Kerennya lagi, The Tielman Brothers adalah band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk pasar internasional pada 1950-an. Mereka bahkan dikenal sebagai perintis Rock And Roll di Belanda dan cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum adanya The Beatles dan The Rolling Stones.
2. Koes Bersaudara
Selanjutnya ada Koes Bersaudara. Grup musik ini dibentuk oleh keluarga Koeswoyo pada 21 Juli 1960 dengan nama Koes Brothers. Mereka kemudian berganti nama menjadi Koes Bersaudara pada 1962 dan terdiri dari John koeswoyo (bass), Tonny Koeswoyo (Lead Gitar, Keyboard, vocal), Yon Koeswoyo (Vocal, Rhtm), Yok Koeswoyo ( Rhtm,vocal), dan Nomo Koeswoyo (Drum, vocal).
Pada masanya, Koes Bersaudara memainkan lagu-lagu populer barat yang saat itu didominasi The Beatles. Meski begitu, mereka telah banyak mengeluarkan musik-musik hits yang masih terngiang hingga sekarang seperti Dara Manisku, Angin Laut, Di Dalam Bui dan Bus Sekolah. Grup Koes Bersaudara ini sempat vakum karena kesibukan setiap anggotanya hingga akhirnya dibentuklah Koes Plus sebagai kelanjutan Koes Bersaudara pada 27 Agustus 1968. Meski begitu, Koes Bersaudara tetap eksis dan menelurkan beberapa album hingga era 2000.
3. The Mercy's
Kemudian ada The Mercy’s yang didirikan pada 1965 di Medan. Grup band ini mulanya terdiri dari Erwin Harahap, Rinto Harahap, Rizal Arsyad, Reynold Panggabean dan Iskandar. Di eranya, The Mercy’s mengacu pada band-band luar negeri seperti The Beatles, The Bee Gees, dan The Hollys. Mereka lalu terkenal dj era 1970-an dan beberapa kali berganti dan menambah personel. Charles Hutagalung, misalnya, yang masuk di era 1970-an sebagai kibor dan vokal. Kemudian juga ada Albert Sumlang yang mengisi memegang saksofon serta vokal. Sementara itu, untuk lagu-lagu The Mercy’s yang paling populer yakni Tiada Lagi, Hidupku Sunyi, Baju Baru, Di Pantai, Kurela Dikau Kasih, dan masih banyak lagi.
4. Band 4 Nada
Berikutnya grup band tertua di Indonesia adalah Band 4 Nada yang merupakan band pengiring terkenal dan banyak mengiringi artis dan kelompok musik yang bernaung di bawah perusahaan rekaman Remaco. Band 4 Nada ini dibentuk oleh Aloysius Riyanto atau A Riyanto pada tahun 1966. A Riyanto lalu mengajak M Sani (drum), Eddy (gitar) dan Nana (bas) dalam membentuk Band 4 Nada ini.
Band 4 Nada telah banyak mengiringi artis-artis tenar pada masanya seperti Broery Marantika, Trio Bimbo, Tetty Kadi, Muchsin Alatas, Titiek Sandhora dan banyak lagi. Selain itu, Band 4 Nada juga telah merilis beberapa album instrumentalia.
5. The Rollies
Di urutan berikutnya ada The Rollies yang terkenal sebagai grup musik jazz rock, pop, soul funk yang dibentuk di Bandung pada 1967 oleh Deddy Stanzah. Saat itu, Deddy mengajak seorang drummer, Iwan Iskandar, dan gitaris, Tengku Zulian Iskandar Madian, dari kelompok Delimas serta Delly dari kelompok Genta Istana. Saat pertama terbentuk, The Rollies sering membawakan lagu-lagu dari grup musik luar negeri seperti The Beatles, Bee Gees, dan The Rolling Stones. Kemudian di penghujung 1967, Bangun Sugito atau Gito Rollies mulai bergabung bersama The Rollies sebagai vokalis. Beberapa album musik The Rollies di era 1960-an dan 1970-an yakni The Rollies, Let's Start Again, Bad News, Sign Of Love, dan Tiada Kusangka.
6. AKA
Terakhir ada AKA, grup musik rock asal Surabaya yang populer di era 1970-an karena pemain bass-nya kidal semua. Nama AKA ini merupakan singkatan dari Apotik Kali Asin, yang merupakan apotek milik orang tua Ucok Harahap dan menjadi tempat mereka bermarkas dan latihan di Surabaya. Dibentuk pada 23 Mei 1967, formasi awal AKA yakni Ucok Harahap sebagai keyboard/vokal utama, Zainal Abidin selaku drummer/vokal, Soenatha Tanjung (guitar utama/vokal), Harris Sormin (guitar/vocal), dan Peter Wass (bass).
Kemudian, Zainal Abidin digantikan oleh Syech Abidin dan Peter Wass digantikan oleh Lexy Rumagit yang lalu digantikan lagi oleh Arthur Kaunang pada 1969. Hal yang unik dari AKA adalah penampilan panggung mereka yang selalu nyentrik dan teatrikal. Dalam pertunjukan di Arena Terbuka Taman Ismail Marzuki Jakarta pada November 1973, Ucok pernah melompat ke tembok dan naik ke genteng. Setelah itu, dia muncul di panggung dan membiarkan dirinya dicambuki oleh algojo, di mana kakinya diikat, dan tubuhnya digantung. Bahkan, Ucok ditusuk dengan pedang dan dimasukkan ke peti mati. Selain itu, kerennya lagi, semua pemain bass AKA adalah pemain kidal.
Editor : Joko Piroso