GUNUNGKIDUL, iNewsSragen.id – Korban tewas tertembak laras panjang polisi, Aldi Apriyanto (19) pemuda asal Padukuhan Wuni Kalurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul. Dia tertembus timah panas petugas saat konser organ tunggal dalam rangka bersih telaga di dusunnya. Aldi adalah salah satu panitia bersih telaga di dusunnya.
David Nurvianto mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 23.00 WIB. Pertunjukkan tersebut dimulai sekira pukul 20.00 WIB. Namun pertunjukan musik organ tunggal sendiri mulai 1,5 jam sebelum peristiwa terjadi.
"Nah saat itu korban itu baru keluar rumah. Baru dapat 1 lagi kayaknya dia keluar dan langsung di depan panggung,"kata dia. Aldi saat itu duduk di boks sound sebelah kiri panggung membelakangi panggung dan menghadap panggung. Aldi berada di depan panggung untuk turut mengamankan jalannya pertunjukkan karena dia adalah salah satu pendekar pencak silat SH Terate sehingga tenaganya dibutuhkan untuk pengamanan.
Dan sekitar pukul 22.30 WIB sempat terjadi gesekan antar penonton. Pihak panitia sempat menghentikan konser tersebut untuk memenangkan para penonton yang terlibat kericuhan.
Sebenarnya saat itu kericuhan sudah agak mereda. "Saat itu sebenarnya kericuhannya sudah agak reda. Tapi tiba-tiba kok ada suara tembakan,"jelas David.
Selama pertunjukkan dilakukan, ada 2 petugas kepolisian dan TNI yang berjaga di atas panggung, termasuk dirinya. Sementara anggota keamanan lain disebar di lokasi penonton. Kericuhan terjadi karena gesekan antara penonton. Saat itu terlihat polisi bernama K yang berada di atas panggung dengan membawa senjata laras panjang terlihat hendak turun ke depan panggung.
Namun tanpa sengaja pelatuk senjata laras panjang tersebut tertarik sehingga pelurunya menyalak ke bawah. "Itu senjata ditenteng di depan perut. Dengan posisi moncong di bawah,"tegas David.
Nahas senjata Laras panjang tersebut menyalak ke bawah, korban yang berada di bawah panggung agak ke depan sekira 1 meter langsung terkena peluru tajam di bahu kanan sebelah belakang dan tembus hingga ke pinggang.
Korban langsung jatuh tersungkur dan kemudian pingsan. David mengaku langsung menghentikan konser tersebut dan membawa korban ke Puskesmas Girisubo untuk mendapat mobil ambulans. Korban kemudian dibawa ke RSUD Wonosari untuk mendapat perawatan.
"Korban meninggal dunia di rumah sakit. Dari lokasi kejadian sampai rumah sakit korban sudah tidak sadarkan diri," pungkas David.
Sementara itu Sepupu korban, Totok Wahyudi (33) mengaku saat kejadian sebenarnya dia sudah hendak beranjak dari lokasi kejadian karena ada kericuhan penonton.
Dia sudah dalam posisi membelakangi panggung karena tidak ingin terlihat kericuhan. "Saat itu saya dengan suara tembakan. Saya kira tembakan peringatan ke atas. Kok ternyata ke bawah dan kena korban,"pungkas Totok.
Editor : Joko Piroso