SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Menyusul 15 anak punk yang belum genap seminggu terjaring operasi Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT), kali ini Satpol PP Sukoharjo kembali mengamankan 7 orang yang meresahkan masyarakat, 5 diantaranya anak punk.
Plt Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan, dalam sepekan terakhir pihaknya telah mengamankan 28 PGOT. Mereka dilaporkan masyarakat lantaran dikhawatirkan berpotensi berbuat kriminal.
"Mereka ini kebanyakan bukan berasal dari Sukoharjo, bahkan terjauh juga ada yang dari luar provinsi," kata Heru yang ikut memantau hasil operasi PGOT pada, Kamis (8/6/2023).
Ia mengurai, tujuh orang yang diamankan yaitu, dua dari Boyolali, dan lima lainnya adalah anak punk terdiri tiga laki-laki dan dua perempuan. Mereka berasal dari Klaten, Sukoharjo, Solo, serta terjauh dari Madiun.
“Anak-anak punk ini kerap membahayakan arus lalu lintas. Mereka ini aktivitasnya membersihkan kaca mobil yang sedang berhenti di perempatan lampu merah. Terkadang jika tidak diberi uang melakukan pengrusakan," terang Heru.
Oleh karenanya, operasi PGOT yang gencar dilakukan oleh Satpol PP, dimaksudkan sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi perbuatan anarkis yang akan merugikan masyarakat lainnya,
"Ini kalau tidak kami antisipasi, otomatis nanti anak punk akan jadi masalah buat masyarakat, karena masyarakat sering dibuat jengkel. Kami terus melakukan patroli setiap hari dengan menyisir wilayah hingga daerah perbatasan," ungkapnya.
Terhadap PGOT yang sudah diamankan tersebut, Heru menyatakan, sebagian dibawa ke panti untuk rehabilitasi bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPKBP3A).
"Rehabilitasi kami lakukan mengingat sebagian PGOT masih di bawah umur.Jangan sampai nanti timbul pergaulan bebas, karena dari yang kami ketahui ada yang hamil namun tidak ada ikatan (pernikahan) sama sekali," ujarnya.
Sebagai bentuk pembinaan dan sanksi disiplin, terhadap PGOT atau anak punk laki-laki dilakukan cukur rambut hingga gundul oleh petugas. Mereka juga diminta membersihkan badan karena beberapa hari tidak mandi.
Editor : Joko Piroso