JAKARTA, iNewsSragen.id - Kisah wanita dari Suku Amazon yang suka menculik pria-pria perkasa dan memotong payudaranya menarik untuk dibahas. Anda tentu sudah tidak asing dengan nama hutan hujan yang satu ini.
Wilayah hutan hujan Amazon mencakup Brasil, Kolombia, Peru, dan beberapa negara lain di Amerika Selatan. Amazon masih menyimpan banyak misteri yang belum sepenuhnya terungkap.
Salah satunya adalah mitos tentang suku-suku yang tinggal di Amazon. Kisah tentang wanita-wanita yang dikatakan tinggal di hutan hujan Amazon telah menjadi misteri yang belum terpecahkan. Cerita tentang suku ini juga sudah sangat terkenal.
Dikatakan bahwa tidak ada pria yang menjadi anggota suku ini. Meskipun suku ini hanya terdiri dari wanita, mereka sangat ditakuti oleh lawan-lawannya. Para wanita dari suku ini terkenal tangguh dan mahir dalam memanah, berburu, dan bertempur.
Suku wanita Amazon ini memang hanya dihuni oleh wanita, tetapi yang unik adalah mereka masih bisa hamil untuk memperbanyak keturunan. Namun, cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan keturunan sangat unik.
Konon, suku wanita Amazon akan mengintai pria-pria perkasa, menculik mereka, dan memaksa mereka untuk berhubungan intim dengan wanita-wanita suku tersebut sampai hamil.
Jika seorang wanita dari suku Amazon telah hamil, pria yang sebelumnya diculik akan dikembalikan ke sukunya. Karena suku ini tidak menerima kehadiran pria, maka jika seorang wanita Amazon melahirkan seorang bayi laki-laki, mereka tidak segan untuk membuang bayi tersebut ke hutan atau bahkan membunuhnya.
Berbeda dengan bayi perempuan yang akan dirawat dengan baik setelah dilahirkan dan dilatih untuk menjadi wanita dewasa yang tangguh dan kuat. Konon, ketangguhan para wanita suku ini pernah membuat bangsa Yunani kewalahan.
Selain cerita di atas, dikabarkan bahwa wanita-wanita suku Amazon ini sering melakukan tradisi ekstrem, yaitu memotong payudara mereka sendiri agar lebih mudah memanah. Tradisi ini dilakukan ketika mereka masih bayi.
Keberadaan suku Amazon dikatakan berhasil ditemukan berdasarkan bukti makam berusia 2.000 tahun yang ditemukan di daerah Pokrovka.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta