get app
inews
Aa Text
Read Next : Kejadian Tragis, Gadis 13 Tahun di Semarang Dicekoki Miras lalu Diperkosa 5 Pemuda usai Diajak Jalan

Bejat! 2 Perempuan di India Diarak Kemudian Diperkosa Secara Bergilir

Jum'at, 21 Juli 2023 | 18:11 WIB
header img
Dua perempuan di India mengalami perlakuan diarak kemudian diperkosa bergilir. (Foto: Istimewa)

NEW DELHI, iNewsSragen.id - Negara India diguncangkan dengan kejadian yang brutal lantaran 2 perempuan diperkosa secara bergilir. Tidak hanya itu, sebelum diperkosa, keduanya diarak terlebih dahulu. Video kejadian tersebut viral di media sosial.

Diketahui 2 perempuan berasal dari Manipur, India, dipermalukan dengan diarak dalam kondisi telanjang kemudian diperkosa secara bergilir.

Menanggapi persoalan brutal itu, Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mengecam pelecehan itu seraya menjanjikan hukuman berat bagi para pelaku.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan, dua perempuan diarak dalam kondisi telanjang di Distrik Kangpokpi. Bukan hanya itu, mereka dianiaya di persawahan sebelum diperkosa bergilir.

Kejadian itu sebenarnya terjadi pada 4 Mei, namun baru beredar di media sosial pada Rabu (19/7/2023).

"Hati saya dipenuhi rasa sakit, kemarahan. Insiden dari Manipur yang menonjol, memalukan bagi masyarakat sipil mana pun," kata Modi, kepada anggota parlemen, Kamis (20/7/2023), dikutip dari Reuters. 

Hukum, katanya akan ditegakkan dengan sekuat mungkin. Apa yang terjadi pada kedua korban tidak akan pernah bisa dimaafkan.

Menteri Kepala Manipur Biren Singh mengatakan, kepolisian negara bagian sudah menangkap beberapa orang.

"Penyelidikan menyeluruh saat ini sedang berlangsung dan kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," ujar Singh.

Sementara itu kepolisian Manipur menyatakan telah membuka kasus pemerkosaan bergilir dan menangkap seorang pria.

India menerapkan hukuman mati kepada pelaku pemerkosaan dengan korban anak perempuan di bawah umur. Manipur diguncang konflik berlatar belakang etnis yang telah menewaskan setidaknya 125 orang.

Editor : Sugiyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut