KARANGANYAR, iNewsSragen.id - Gunung Lawu adalah salah satu tujuan wisatawan yang hobi mendaki di Indonesia. Dengan ketinggian di atas 3.000 meter, gunung ini menarik bagi pendaki berpengalaman. Selain tantangan mendaki, Gunung Lawu juga memiliki berbagai kisah misteri yang menarik perhatian.
Sejarah Gunung Lawu terkait dengan keberadaan Kerajaan Majapahit di masa lalu. Ketika kerajaan ini mengalami kemerosotan, Prabu Brawijaya V yang memerintah pada tahun 1468-1478 memilih untuk mengasingkan diri dan bersemadi di Gunung Lawu. Dia memimpikan bahwa Majapahit akan runtuh dan digantikan oleh kerajaan Islam Demak yang akan dipimpin oleh anaknya, Raden Patah. Sebelum pergi, Prabu Brawijaya bertemu dengan dua pengikutnya, Wangsa Menggala dan Dipa Menggala, yang ingin menemani dia naik ke puncak gunung. Namun, begitu sampai di puncak, Prabu Brawijaya memberikan pesan kepada pengikutnya dan menghilang. Hingga saat ini, jasadnya tidak pernah ditemukan.
Selain sejarahnya, Gunung Lawu juga terkenal dengan cerita-cerita mistis di dalamnya. Beberapa pengalaman mistis yang pernah dialami pendaki di Gunung Lawu meliputi:
Terdapat cerita tentang pasar setan di jalur Candi Cetho, di mana sering terdengar suara bising tanpa sumber yang terlihat. Menurut kepercayaan masyarakat, jika pendaki mendengar suara tersebut, mereka bisa menjatuhkan salah satu barang berharganya sebagai cara untuk membeli barang atau melakukan barter di pasar ini.
Konon, salah satu pengikut Prabu Brawijaya mengubah diri menjadi jalak gading setelah sang raja menghilang. Jalak gading ini sering muncul dan memberikan petunjuk jalan kepada pendaki yang punya niat baik. Namun, bagi pendaki yang punya niat buruk, bertemu dengan jalak gading ini dianggap sebagai pertanda buruk.
Misteri Beban Berat
Beberapa pendaki mengalami pengalaman mendadak merasa beban mereka menjadi sangat berat, seolah-olah ada yang menekannya. Ini membuat pendaki harus berhenti berulang kali karena merasa terbebani secara fisik.
Suara Nafas Seperti Manusia: Beberapa pendaki mendengar suara nafas seperti manusia yang misterius saat melakukan perjalanan di Gunung Lawu.
Suara Delman
Terdapat cerita tentang suara delman khas dengan sepatu kuda dan gemericik loncengnya. Suara ini terdengar oleh pendaki yang secara tidak sengaja memakai baju hijau dan tenda warna hijau. Menurut kepercayaan setempat, pendaki dilarang menggunakan baju dan atribut hijau saat mendaki ke puncak.
Meskipun diiringi cerita misteri, Gunung Lawu tetap menjadi favorit para pendaki karena pemandangan alam yang menakjubkan. Beberapa pemandangan menarik yang dapat dinikmati pendaki di Gunung Lawu meliputi matahari terbit yang jelas, pemandangan bintang yang indah, dan situs peninggalan Prabu Brawijaya V.
Untuk mencapai puncak Gunung Lawu, terdapat 4 jalur pendakian yang dapat ditempuh. Keempat jalur tersebut adalah Jalur Cemoro Sewu di Magetan, Jalur Singolangu di Jawa Timur, Jalur Cemoro Kandang di Kabupaten Karanganyar - Jawa Tengah, dan Jalur Candi Cetho di Kecamatan Jenawi.
Pendakian ke Gunung Lawu membutuhkan waktu sekitar 7 jam dari basecamp menuju puncak, tergantung pada kondisi fisik pendaki dan jalur yang dipilih. Biaya untuk mendaki ke Gunung Lawu berbeda-beda tergantung dari domisili pendaki dan berapa jauh mereka harus bepergian untuk mencapai gunung ini.
Meskipun terdapat kisah mistis, para pendaki tetap harus tetap berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan selama perjalanan mendaki.
Editor : Joko Piroso